Begini Cerita Wiyah Asal Cirebon Raih Omzet Ratusan Juta Rupiah dari Jualan Sprei Buatan Sendiri

8 Oktober 2021 11:00 WIB
Robiatul Adawiyyah menunjukan produk buatan sendiri
Robiatul Adawiyyah menunjukan produk buatan sendiri ( (Sonora Cirebon))

Cirebon, Sonora.ID - Pandemi Covid-19 tak selalu berdampak buruk dalam memasarkan produk.

Sebab, penjualan dengan memanfaatkan digitalisasi mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Salah satunya dibuktikan oleh Robiatul Adawiyyah (29 tahun) asal Cirebon, sebelum pandemi maupun di masa pandemi Ia tetap mengoptimalkan media sosial maupun marketplace untuk memasarkan produknya secara online.

Wiyah panggilan akrabnya bercerita pada tahun 2018 awalnya menjual kerudung, mukena dan baju koko dengan mengandalkan siaran langsung di facebook kemudian Ia coba-coba menjual sprei, tak disangka produk sprei mendapat antusias dari pembeli.

Baca Juga: Tradisi 10 Muharram di Makassar, Omzet Pedagang Perabot Dapur Anjlok karena Pandemi

"Awalnya saya tawarin produk secara Live di facebook kemudian buat grup whatsapp untuk yang mau pesan, nah dari situ mulai banyak yang order untuk dijual lagi," kata Wiyah, Kamis (7/10/2021).

Ia mengungkapkan, produk yang dipasarkan merupakan 'home made' alias buatan sendiri dengan memperkerjakan beberapa orang untuk menjahit dan mengobras serta melayani orderan.

"Untuk produk sprei menggunakan bahan mikrotex karena tidak gampang kusut, tidak berbulu, adem dan tidak luntur. Ada juga handuk impor, selimut, bantal selimut (balmut), bed cover, dan lainnya," ungkapnya.

Baca Juga: Keluhkan Pasokan Daging Beku Minim, Omzet Pedagang Daging di Pusat Pasar Turun 50 Persen

Wiyah menambahkan, semua produk merupakan harga grosir sehingga banyak reseller yang mengambil barang darinya, bahkan dalam satu hari melayani puluhan orderan ke seluruh Indonesia.

“Sprai dijual mulai harga Rp55 ribu untuk ukuran 120×200 tinggi 20 cm. Sedangkan sprai ukuran 120×200 tinggi 30 cm mulai Rp98 ribuan,” tambahnya.

Ketika disinggung terkait nama produknya yakni, @Laku_Banget, wiyah menegaskan sebuah nama adalah doa dan itu terbukti, dalam waktu singkat selama 3 tahun usahanya terus mengalami peningkatan dengan omzet mencapai Rp200 juta lebih per bulan, bahkan jika momen lebaran bisa mendapatkan Rp500 juta.

Baca Juga: Wamendag: Potensi Aset Kripto Sebagai Komoditas Sangat Besar

"Alhamdulillah meski pandemi, orderan masih lancar dan stabil. pernah sih mengalami penurunan waktu habis lebaran sekitar bulan Juli kemarin, tapi sekarang sudah mulai rame lagi," tandasnya.

Ia pun berpesan jika ingin memulai bisnis tak melulu dengan modal yang tinggi. ketika mengawali sebagai reseller pun peluang sukses tetap terbuka lebar asal tak patah semangat dan terus berinovasi di masa pandemi ini.

PenulisDenny Kifi
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm