Sonora.ID - Tren atau budaya meminum kopi di kalangan masyarakat Indonesia saat ini sudah mencapai pasar yang besar.
Ini bisa kamu buktikan sendiri dengan keberadaan kedai kopi yang merajalela namun tidak jarang pengunjungnya juga turut memenuhi tiap kedai kopi.
Berdiri lebih awal dari tren budaya kopi yang muncul pesat di tahun 2018, Kedai Kopi Guyon sudah hadir sejak tahun 2014 di Fatmawati, Cipete Raya.
Ego Prayogo selaku founder dan pemilik Kopi Guyon dalam siaran Radio Motion FM 'Modal 1 Juta, Ego Nekat Bikin Kedai Kopi Guyon!' (12/4/21) mengatakan kalau Kedai Kopi Guyon memiliki konsep yang berbasiskan 'komunitas' dengan trademark-nya adalah gerobak yang disangkutkan ke vespa.
Baca Juga: Peluang Kopi Sumsel Menembus Pasar Nasional dan Internasional
Trademark ini berangkat dari cerita menarik Ego ketika ia sedang berkelana di penjuru Indonesia, yakni Bali, Jawa, dan Sumatera.
Awal mulanya, Ego terinspirasi dari kultur orang bule yang suka meminum kopi di pagi hari.
Berangkat dari itu, akhirnya Ego mencoba untuk memahami budaya orang Indonesia dalam meminum kopi, dengan titik pertamanya adalah Jawa dan dilanjutkan di Sumatera.
Selain dari itu, cerita menarik lainnya dari Kedai Kopi Guyon adalah modal usahanya yang hanya sebesar Rp 1 juta.
Baca Juga: Filosofi Kopi: Kolaborasi hingga Ekspansi Guna Memajukan Perkopian Indonesia