Setiap nafas dalam tari Sido Luhur adalah doa para ibu untuk keluarga dan keturunannya. Ibu Menari dalam catatan empat karya sebelumnya telah mengembangkan bentuk tarian yang mengekspresikan diri mereka sebagai penari perempuan dengan merespon rumah dan kegiatan sehari-hari seorang ibu.
Tarian Sido Luhur menunjukkan bahwa para penari juga mampu menjawab tentang pelestarian tari yang berakar pada tradisi.
Sejak dibuka pertama kali, FKY 2021 telah dihadiri oleh 15,1 ribu user yang berasal dari 250 kota di 37 negara, di antaranya adalah Indonesia, Amerika, Singapura, Irlandia, Swedia, Jepang, Vietnam, Belanda, Austria, Jerman, Australia, Malaysia, Inggris, Perancis, dan Cina.
Jumlah ini berdasarkan data yang dikumpulkan dari periode 28 Agustus - 5 Oktober 2021.
Baca Juga: Seniman Macapat Turut Semarakkan HUT Kota Yogyakarta ke-265
Kehadiran FKY 2021 telah memberikan sumbangsih pada berbagai pihak, baik secara ekonomi, mendorong kemunculan karya baru, alasan untuk aktif dan produktif di tengah pandemi, penghiburan, memberikan ruang/eksposur berbagai subjek, serta utamanya adalah beragam pengetahuan baru bagi masyarakat.
Dalam penyelenggaraannya, FKY 2021 telah melibatkan 937 subjek yang meliputi pegiat festival seni-budaya, seniman, maestro, komunitas, tenaga ahli warisan budaya dan cagar budaya, pegiat budaya, lembaga, serta pranata.
Selain itu, penggunaan sarana budaya meliputi 7 gedung pertunjukan, 4 gedung pameran, 26 padepokan/sanggar, 3 fasilitas pendidikan, 1 balai pertemuan, dan sarana budaya lainnya yang tersebar di 120 desa.
Baca Juga: GKR Hemas Apresiasi Perupa Dukung Percepatan Vaksin