Bandung, Sonora.ID - Ketua DPW Partai Gelora Indonesia Jawa Barat Haris Yuliana, mengapresiasi keputusan Ridwan Kamil untuk masuk sebagai kader partai politik pada tahun 2022.
Bahkan, menurut Haris Yuliana, partai Gelora sangat terbuka jika Ridwan Kamil mau bergabung dengan partai besutan Anis Matta ini.
"Kita apresiasi keputusan Ridwan Kamil tentang rencana akan masuk parpol pada tahun 2022 mendatang. Bahkan kita sangat terbuka jika kang Emil mau bergabung bersama kami di Partai Gelora," ucap Haris di Bandung, Minggu (10/10/2021).
Baca Juga: Bicara Soal Pemimpin, Ridwan Kamil: Kerja Diomongin, Enggak Kerja Diomongin
Saat ditanya apa sudah ada komunikasi dengan Ridwan Kamil, Haris mengatakan pihaknya dengan Gubernur Jawa Barat tersebut memiliki hubungan cukup baik sejak jaman Wali Kota Bandung dulu.
"Kalau untuk komunikasi cukup baik, saya kenal dengan beliau sejak jaman pilwalkot dulu sampai sekarang, kita punya sejarah panjang dengan kang Emil," katanya.
Menurut dia, untuk membangun sebuah peradaban, harus memiliki kekuasaan. Kekuasaan itu sendiri menurut Haris bisa diraih melalui partai politik.
"Jika ingin memberikan kontribusi yang lebih luas bagi bangsa, tidak ada cara lain selain melalui partai politik, Jadi Ridwan Kamil ini sudah berada dijalur yang benar," jelas Haris.
Menurut Haris, Partai politik (parpol) memiliki peran penting dalam masyarakat demokrasi. Partai politik ini lanjut Haris, adalah organisasi yang hidup ditengah masyarakat.
"Sudah seharusnya partai politik ini menjadi pabrik ide dan narasi-narasi untuk kemajuan sebuah bangsa," katanya.
Jika hari ini banyak yang skeptis atau memandang sebelah mata terhadap partai poltik, itu bukan sebuah persoalan. Karena lanjut dia, sudah menjadi tugas para kader partai untuk membuktikan dengan kerja nyata melalui partai politik.
Baca Juga: Industri Ekonomi Kreatif Tersendat, Ridwan Kamil Ungkap Solusinya
Sebenarnya lanjut Haris, jika partai politik digunakan untuk hal-hal yang tidak benar, maka yang harus disalahkan bukan partainya tapi pribadinya masing-masing. Karena hari ini tidak ada satu pun partai politik yang mengajarkan hal-hal yang beetentangan dengan UUD 45.
"Jadi, partai politik ini sebuah alat untuk membangun peradaban," katanya.
Haris menganalogikan bahwa partai politik ini seperti pisau dapur. Jika ditangan penjahat pasti dipakai untuk mengamcam atau menusuk orang lain. Tapi jika ditangan seorang koki pasti akan menghasilkan masakan yang sempurna.
"Sama halnya dengan pisau dapur, kalau dipakai oleh penjahat pasti udah gak bener, tapi kalau dipakai untuk masak, menjadi alat yang sangat membantu," pungkasnya.
Baca Juga: Ulang Tahun Radio Sonora ke-49, Ridwan Kamil: Semoga Makin Eksis!