Tetapi Hilmar Farid mengingatkan bahwa hal ini tidak untuk mencari kebanggaan dan kebaruan, melainkan juga menjadi kritik diri, sehingga bisa memperbaiki diri
Melihat kontribusi Biennale Jogja selama ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif H. Sandiaga Salahudin Uno, B.B.A., M.B.A. mengapresiasi karena dapat mendorong negara Indonesia untuk terlibat lebih dalam menjalin kerja sama dengan berbagai negara di garis khatulistiwa terkait perkembangan seni dan budaya global.
“Biennale Jogja XVI ini cerminan bagi pemerintah dalam memberikan ruang seni dan budaya yang memiliki daya tarik wisata sehingga dapat mendorong pergerakan ekonomi daerah. Dan Biennale Jogja bisa menjadi salah satu pilarnya,” ujar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Baca Juga: GKR Hemas Apresiasi Perupa Dukung Percepatan Vaksin
Dalam sambutannya, Direktur Biennale Jogja XVI Equator #6 2021 Gintani Nur Apresia Swastika melaporkan kerjanya dalam mempersiapkan gelaran besar tersebut.
Gintani menuturkan, kegiatan ini melibatkan 34 seniman, dan komunitas dari berbagai daerah dan negara, seperti Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Tangerang Ambon, Jayapura, Maluku Utara, Kaledonia Baru, Auckland, New Zealand, Australia, Timor Leste, Belanda, Jepang, Hongkong, Taiwan, dan Korea.
Bersamaan dengan gelaran pameran, disuguhkan lebih dari 70 agenda pengiring. Nyaris setiap hari akan ada agenda yang sebagai upaya aktivasi pameran.
Baca Juga: Seremoni Penutupan FKY 2021 Mereka Rekam dan Merayakan Catatan Bersama Gelaran FKY 2021
“Mempertimbangkan banyaknya seniman...