Sekaligus melihat tayangan video mapping tentang sejarah, konservasi dan penelitian di Kebun Raya Bogor dengan latar belakang pepohonan.
Menurut Greg, konsep ini perlu diapresiasi dan ada baiknya semua pihak datang untuk melihat langsung agar mengerti makna yang disampaikan dari program ini.
“Dengan program GLOW ini, akan membuat lebih banyak anak-anak tertarik datang ke Kebun Raya Bogor. Ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk belajar lebih dalam tentang yang terjadi di lingkungannya, bukan saja di siang hari tapi juga di malam hari,” tutur pria yang dikenal sebagai Bapak Aglaonema ini.
Baca Juga: Randu Alas Menolak Meranggas, Mekar Saat 'Panas' di Kebun Raya Purwodadi
“Ini menjadi hal yang harus kita perhatikan. Jadi jangan alergi terhadap hal-hal yang baru,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Gregori Garnadi Hambali atau yang biasa disapa Greg Hambali merupakan nama yang melekat di kalangan komunitas penggemar tanaman hias khususnya Aglaonema sehingga dijuluki Bapak Aglaonema Indonesia.
Sudah lebih 20 tahun Gregori Garnadi Hambali melakukan penyilangan tanaman hias.
Dari beliau muncul berbagai persilangan Aglaonema baru salah satunya aglaonema Pride of Sumatra, dan karya paling fenomenalnya adalah Aglaonema Harlequin yang terjual Rp 660 juta pada 2006.
Baca Juga: Raperda Difinalisasi, Pengembangan Kebun Raya Banua Jadi Prioritas