Sonora.ID - Pernikahan yang memang merupakan momen sakral dan terjadi sekali dalam seumur hidup kini sudah tidak menjadi sebuah hal yang dicari oleh para generasi milenial.
Banyak dari bagian generasi milenial yang menganggap bahwa pernikahan bukan suatu hal yang harus mereka lalui. Mereka merasa bahwa pernikahan bukan hal yang mereka cari dalam kehidupan.
Ketika dihadapkan oleh pertanyaan tentang pernikahan, para generasi milenial cenderung menjawab bahwa mereka sudah dapat mengurus diri sendiri dengan kemajuan teknologi tanpa harus ada kekasih yang menemani.
Berdasarkan hasil survei yang sudah dilakukan oleh seorang Psikolog bernama Dr. Tutut Handayani, M.Psi., para generasi milenial saat ini juga sudah enggan untuk membicarakan tentang cinta dalam sebuah pernikahan.
Para generasi milenial saat ini sudah sangat skeptis dengan kata cinta dalam pernikahan. Pertanyaan seperti, "apakah cinta itu cukup?", sering menghantui pikiran mereka.
Selain itu, dalam survei tersebut juga menujukkan bahwa sebagian besar perempuan yang lahir sebagai generasi milenial memiliki pertanyaan tentang kemampuan sosok suami dalam bertanggung jawab di rumah tangga.
Mereka juga bertanya tentang kebebasan yang akan dimiliki ketika sudah menjalin rumah tangga dengan suami.
Karena, sering kali para perempuan dibatasi untuk melakukan hal-hal yang mereka sukai ketika sudah berumah tangga.
Laki-laki yang masih memegang teguh budaya patriarki menyebabkan dirinya memiliki kuasa yang utuh untuk mengontrol jalan kehidupan perempuan yang dipersunting menjadi istri.
Baca Juga: Pertanda Harus Putus, Ini 9 Arti Mimpi Menikah Yang Harus Anda Ketahui
Melalui hasil survei ini juga Tutut membeberkan tentang tanggung jawab yang harus diemban oleh para perempuan ketika berumah tangga.
Para perempuan merasa bahwa beban yang dimilikinya terasa jauh lebih besar ketika sudah menikah.
Ini didasari dengan tanggung jawab yang harus mereka hadapi ketika sudah memiliki anak. Pada umumnya, kewajiban dalam membesarkan dan mengasuh anak selaluh dilimpahkan kepada perempuan.
Para laki-laki hanya lebih sering menganggap bahwa perannya di rumah tangga hanya sebagai penunjang ekonomi melalui kerjaan, sehingga membesarkan dan mengasuh anak bukan suatu hal yang mereka ingin lakukan.
Tidak heran, para perempuan menjadi sangat tertekan ketika sudah berumah tangga.
Hingga pada akhirnya, ini menyebabkan banyak perempuan yang lahir sebagai generasi milenial menunda pernikahan meskipun sudah berada di usia yang matang.
Sebagian besar dari mereka saat ini masih ingin untuk merasakan kebebasan tanpa harus mengemban tanggung jawab yang besar dan bisa berkarya sesuai dengan kemampuannya.
Para perempuan juga masih ingin bisa mengenal pasangannya dengan sangat baik agar mereka tidak salah pilih orang dalam menjalin rumah tangga.
Bertahan dengan orang yang salah selama bertahun-tahun merupakan concern yang sangat perempuan perhatikan di masa sekarang.
Baca Juga: Dianggap Kabar Bahagia, Apa Arti Mimpi Menikah dengan Pacar?