Palembang, Sonora.ID – Saat ini masyarakat sudah mulai terbiasa dengan kehidupan normal baru, pengusaha juga sudah berfikir melakukan ekspansi.
Pemerintah saat ini masih konsisten dengan kebijakan-kebijakan mendorong tingkat konsumsi masyarakat tetap terjaga.
“Pandemi membuat masyarakat terdampak dari sisi ekonominya, konsumsinya, pendapatannya,” ujar Idham Cholid, S.E, M.E, Pengamat Ekonomi Sumsel kepada Sonora (08/10/2021).
Secara makro investor Indonesia ada pertumbuhan, laporan BKPM menunjukkan pertumbuhan semakin meningkat, hanya ada beberapa sektor yang masih terdampak seperti perhotelan dan restaurant, juga sektor konstruksi, namun secara umum invesatsi sudah meningkat.
Peningkatan juga terjadi di sektro index, artinya ada asing yang masuk, mereka sudah percaya dan ekonomi indonesia perlahan membaik.Laporan BKPM mencatat Sumsel berada di peringkat ke-7 nilai investasi. Ada 444 juta US $ dengan nilai proyek 161 US $.
Baca Juga: Bupati Dodi Reza Genjot Perangkat Desa di Muba Latih Kepemimpinan dan Wawasan Kebangsaaan
“Secara Makro perekonomian mulai menggeliat, harapannya mikro juga menggeliat, investasi juga bisa dimulai,” tukasnya.
Berinvestasi memiliki banyak instrument, dengan kecanggihan teknologi saat ini berinvestasi lebih mudah.
Namun berinvestasi juga harus memperhatikan izin dan reviewnya. Setiap investasi memiliki resiko, semakin besar keuntungan, semakin besar resikonya.
“Dalam berinvestasi perlu dipahami pertama tujuan investasi untuk apa?, ingin mendapatkan aset atau agar nilainya tidak turun. Kedua pahami resikonya. Ketiga investasi jangka pendek atau panjang karena sesuai dengan bentuk investasinya. Kempat investasi sebaiknya bentuknya dibagi-bagi agar aman,” tutupnya.
Baca Juga: Dinkes Kota Palembang Sebut 625 ribu Warga Palembang Telah Divaksin