Sonora.ID - Dalam mengasuh anak, orang tua pasti menginginkan hal terbaik dan juga menaruh harapan yang besar serta mendorong agar anak bisa selalu berprestasi khususnya dalam hal akademik.
Namun beberapa studi menunjukkan bahwa harapan-hrapan yang diberikan orang tua pada anaknya ternyata bisa berubah menjadi tekanan dalam perspektif anak dan membuat mereka malah sulit untuk berkembang.
Hal ini dikarenakan tekanan yang diberikan dari ekspektasi orang tua bisa membuat mereka stress dan berdampak negatif untuk kesehatan fisik maupun mental mereka.
Apalagi kalau orang tua lebih mementingkan nilai sebagai sebuah tolak ukur dibandingkan empati dan kasih sayang, maka dari itu kita perlu tau bagaimana cara yang tepat dalam mengasuh anak
1. Berikan Contoh
Kebanyakan orang tua yang merupakan kerja keras dan memiliki karir serta pendapatan yang baik sering mendorong anaknya bekerja keras agar bisa meneruskan atau bahkan lebih berhasil dari mereka.
Namun ternyata dorongan untuk selalu bekerja keras malah bisa menghambat pertumbuhan anak dalam keluarga, cobalah untuk memberikan contoh secara berulang-ulang tanpa menegaskan kepada anak bahwa dia harus berkerja keras secara terus menerus.
Contoh dari orang tua sudah cukup menjadi bahan ajar anak agar mereka mencoba mengikuti orang tua.
Baca Juga: 6 Tips Mendidik Anak Agar Berbuat Baik yang Harus Kamu Tahu!
2. Jangan menekankan kemenangan
Seringkali dalam memotivasi anaknya orang tua terlalu fokus pada kemenangan seperti juara kelas, nilai sempurna dan masih banyak lainnya.
Padahal untuk kesuksesan hidup mereka tidak hanya bergantung pada kemenangan tersebut mengingat seberapa besar tekanan yang mereka sudah terima untuk berhasil maka penting bagi orang tua untuk selalu mengapresiasi dan mendukung serta menanamkan nilai-nilai baik dalam anak guna mendukung kesuksesannya dimasa depan.
3. Jangan hanya mengkritik
Alih-alih cuman mengkritik dan fokus pada kekurangan anak, penting bagi orang tua dalam melihat kelebihan atau potensi pada anak.
Apresiasi mereka dan beri mereka dukungan serta ucapan bangga atas usaha yang telah anak lakukan.
Cobalah untuk tetap positif dan bantu mereka mencari solusi pemecahan masalahnya daripada bersikap negatif dan memaki-maki anak secara terus menerus.
Baca Juga: Seperti Squid Game, Ini 3 Permainan Tradisional Anak Korea Lainnya