Sonora.ID - Terdapat banyak sekali jenis penyakit autoimun, salah satunya adalah lupus. Berdasarkan penjelasan Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, S.PD, K-Al., lupus menempati tahta tertinggi dari kategori penyakit autoimun.
Ini disebabkan oleh lupus yang dapat membuat seluruh organ tubuh mengalami peradangan kronis. Selain itu, deteksi awal pada lupus pun tidak mudah untuk dilakukan karena penyakit ini memiliki gejala yang sama dengan penyakut lainnya.
Dari sebagian besar masyarakat, terdapat beberapa orang yang memang sudah memiliki potensi untuk terkena lupus yang dapat dipicu dari penggunaan obat-obatan atau infeksi.
Oleh karena itu, terdapat gejala-gejala umum lupus yang harus diperhatikan sebagai deteksi awal penyakit ini.
Lupus memang memiliki gejala yang nyaris sama dengan penyakit lain, sehingga gejala-gejala umumnya pun menjadi sangat bias untuk dideteksi. Tetapi, gejala-gejala umum ini bisa menjadi acuan bagi seseorang untuk memeriksakan diri ke dokter ahli.
Gejala-gejala umum dari lupus adalah sebagai berikut:
1. Nyeri sendi dan kaku saat bergerak.
2. Demam dan merasa kelelahan.
3. Sesak nafas
4. Sakit kepala, kebingungan, dan hilang ingatan.
Baca Juga: Hari Lupus Sedunia, Ini Kisah Awal Mula Seorang Penderita, Pipin Yosefina
Selain dari gejala umum, lupus juga memiliki gejala khas yang dapat membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit tersebut. Gejala khasnya adalah:
1. Muncul ruam berbentuk kupu-kupu pada area hidung dan pipi, atau di area tubuh lain.
2. Kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari atau disebut sebagai fotosensitivitas.
3. Ketika terpapar cuaca dingin terlalu lama atau berada di bawah tekanan tertentu, tangan dan kaki akan berubah menjadi putih atau biru.
Sehingga, jika gejala-gejala tersebut muncul pada area tubuh, maka segera periksakan diri ke dokter untuk ditangani secara langsung.
Penyebab Lupus
Berdasarkan medis, lupus dapat disebabkan oleh kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan.
Meskipun begitu, penyebab dari lupus itu sendiri masih belum dapat diketahui secara jelas. Namun, berikut adalah faktor-faktor yang bisa menyebabkan seseorang terkena lupus:
1. Sinar matahari
2. Infeksi akibat virus atau bakteri
3. Genetika keluarga
4. Hormon
5. Lingkungan
6. Penggunaan Obat-obatan
Baca Juga: 3 Tips Merawat Kesehatan Kaki dari Luka Diabetes bagi Penderitanya
Penanganan Lupus
Dengan penyebab dan gejala yang cukup parah ini, ternyata lupus masih belum dapat diobati dan disembuhkan.
Hingga saat ini, lupus hanya bisa diatasi oleh dokter melalui penanganan guna mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan oleh penyakit ini.
Penanganan dilakukan dengan obat-obatan yang dapat mencegah gejala menjadi semakin buruk, mengurangi jumlah kerusakan organ tubuh akibat lupus, menenangkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi tingkat peradangan di dalam tubuh, dan mencegah kerusakan sendi dan otot penderitanya.
Pencegahan Lupus
Karena lupus masih tidak dapat diobati dan disembuhkan, maka satu-satunya jalan terbaik adalah dengan melakukan pencegahan.
Pencegahan lupus dapat dimulai melalui kegiatan sehari-hari yang sering dianggap sepele namun sangat penting.
Dalam mencegah terjadinya lupus, seseorang dapat melakukan hal-hal berikut ini:
1. Menggunakan sunscreen ketika bepergian keluar agar terhindar dari bahaya sinar UV.
2. Olahraga rutin setiap pagi atau sore hari.
3. Konsumsi suplemen seperti vitamin D, kalsium, dan minyak ikan.
4. Memiliki pola makan yang baik dan teratur.
Selengkapnya tentang penyakit autoimun yang dijelaskan oleh Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, S.PD, K-Al.
Baca Juga: Benarkah Ada Diabetes Basah dan Kering? Simak Penjelasan Dokter!