'Terpaksa' Lewat di Jembatan Tak Layak, Normalisasi Sungai Dimulai dari Komplek Pandu

12 Oktober 2021 14:00 WIB
Salah seorang pedagang melewati jembatan darurat
Salah seorang pedagang melewati jembatan darurat ( Smart FM Banjarmasin / Juma)

Keluhan serupa juga disampaikan oleh salah seorang tokoh masyarakat komplek Pandu, H Syahbani.

Ia menilai, bahwa persiapan Pemko Banjarmasin dalam hal kelanjutan program normalisasi sungai kurang matang. Dibuktikan dengan jembatan darurat yang tidak layak.

"Kasihan pedagang dan jamaah masjid di sini (Komplek Pandu). Apalagi mereka yang usianya sudah tua. Harusnya sebelum merencanakan sesuatu itu, dipikirkan dari awal," ucap Kombes Pol (Purnawirawan) itu.

Terlebih menurutnya, pembongkaran dan kelanjutan normalisasi sungai di kawasan tempat tinggalnya, tidak diawali dengan sosialisasi lebih dulu kepada warga.

"Hanya pemberitahuan berupa surat yang ditandatangani Plt Kadis PUPR, Rini Subantari. Harusnya paling tidak dua minggu sebelum pengerjaan dimulai ada sosialisasi lebih dulu," tuntasnya.

Dikonfirmasi terpisah terkait kelanjutan program normalisasi, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Rini Subantari tidak memberikan keterangan apapun. Bahkan menanyakan balik ke awak media.

"Untuk jembatan atau sungai ya? Kalau jembatan ke pak Thomas Sigit Mugiono (Kabid Jembatan Dinas PUPR) saja," tulisnya, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.

Sampai berita ini diturunkan, konfirmasi awak media kepada Kabid Jembatan Dinas PUPR Banjarmasin, Thomas Sigit Mugiono tidak memberikan jawaban.

Baca Juga: Pintu Umrah Kembali Dibuka, Kemenag Kalsel Tunggu Arahan Pusat

PenulisJumahudin
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
Program normalisasi sungai akhirnya mulai kembali dikerjakan. Diawali dengan pembongkaran jalan Komplek Pandu di kawasan A. Yani KM 2, lantaran konstruksinya terlalu rendah menutupi badan sungai. Jika berkaca saat kejadian banjir awal tahun tadi, kawasan Kel. Kebun Bunga, Kec. Banjarmasin Timur menjadi daerah yang paling parah.