Palembang, Sonora.ID - Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) hampir satu bulan terakhir telah dilakukan di beberapa daerah di Indonesia, hal ini pun membuat mobilitas belajar daring kian berkurang.
Meski demikian, banyak yang menganggap bahwa belajar daring masih perlu dilakukan.
Menurut Pengamat Pendidikan, Yohanes Agus Taruna, metode pembelajaran secara daring mau tidak mau akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan perkembangan zaman.
“Beberapa tahun ke depan, mau tidak mau metode pembelajaran itu akan hybrid, jadi bisa dilakukan dimana saja, kapan saja dan kepada siapa saja,” ungkap Yohanes ketika diwawancarai, Selasa (12/10).
Maka dari itu, lanjut Yohanes, yang jadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah saat ini adalah memaksimalkan penggunaan teknologi di sektor pendidikan.
Baca Juga: Perkembangan Pengungkapan Kasus Narkoba di Sumsel
“Tugas pemerintah saat ini ialah harus bekerjasama dengan pihak swasta dalam membangun jaringan infrastruktur yang memadai dan jaringan yang dapat menjangkau desa terpencil sehingga ada pemerataan. Jadi dengan upaya ini diharapkan tidak ada lagi batasan antara sekolah di Kota dan Desa, selain itu kualitas guru pun kian merata karena bisa hadir dimana saja lewat teknologi,” ujarnya.
Yohanes berharap, kedepannya pendidikan di Indonesia khususnya Palembang dapat berdaya saing tinggi melalui upaya pemerintah dalam memaksimalkan penggunaan digital di sektor pendidikan.
“Saya berharap Pendidikan di Palembang dapat berdaya saing global sesuai visi mas Menteri Pendidikan, sekarang mau tidak mau pendidikan kita harus berpaling ke standar internasional jadi anak-anak harus mampu berdaya saing internasional,” tutupnya.
Baca Juga: Waspada Penipuan Berkedok Pengumpulan Sumbangan!