"Nanti dilakukan penelitian oleh Global Green Growth Institute (GGGI), jasa imbal dalam bentuk apa yang bagus diberikan perusahaan," tuturnya.
Selain itu, dia menyampaikan, GGGI juga akan meneliti lebih lanjut siapa saja yang sudah memanfaatkan air permukaan di Tahura Sultan Adam.
"Lalu kita juga mengajak para pemanfaat air permukaan dan unsur pemerintah untuk bersama mendatangi kegiatan yang sdah dilaksanakan di daerah lain. Seperti di Kaltim dan lain-lain," ucapnya.
Sementara itu, Central Kalimantan Provincial Representative pada GGGI Hendrik Segah mengatakan, pihaknya akan menyiapkan tenaga ahli untuk melihat skema imbal jasa lingkungan apa yang diberikan perusahaan untuk Tahura Sultan Adam.
"Karena ada banyak skema, jadi akan kita lihat skema mana yang baik untuk Tahura," katanya.
Melihat potensi perusahaan dan kondisi Tahura saat ini, menurutnya kontribusi yang bisa diberikan perusahaan bisa berupa finansial atau barang.
"Bisa juga berupa bibit tanaman atau infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat," tandasnya.
Baca Juga: Terlama di Indonesia! Daftar Tunggu Haji di Kalsel Mencapai 36 Tahun