Banjarmasin, Sonora.ID – Sebanyak lima nama tokoh asal Kalimantan Selatan mengemuka untuk disematkan pada Jembatan Sungai Alalak, yang menghubungkan Kota Banjarmasin dengan Kabupaten Barito Kuala.
Yakni Aberani Sulaiman, Zaini Azhar Maulani, Sulaiman HB, Hasan Basry dan Muhammad Said.
Kelima nama tersebut merupakan usulan dari DPRD Kalimantan Selatan yang dalam waktu dekat akan memilih satu nama untuk diusulkan kembali kepada Pemerintah Provinsi.
“Dalam waktu dekat ini, kita ada rapat bersama sejumlah tokoh dan fraksi, serta mengundang pula dinas terkait. Seperti Dinas Pariwisata dan Dinas Sosial untuk menentukan satu nama sebelum jembatan diresmikan oleh Presiden,” ungkap Supian HK, Ketua DPRD Kalimantan Selatan, ketika ditemui Smart FM, Rabu (13/10) siang.
Penamaan jembatan yang berkonsep cable stayed pertama di Indonesia itu dengan nama tokoh daerah, merupakan salah satu bentuk penghargaan atas pengabdiannya terhadap bangsa dan negara, khususnya dalam pembangunan di Kalimantan Selatan.
Salah satunya Aberani Sulaiman, yang merupakan Gubernur Kalimantan Selatan ketiga yang menjabat pada tahun 1963-1968, yang juga turut serta sebagai Ketua Panitia Persiapan Proklamasi Kalimantan pada 17 Mei 1949 bersama Hasan Basry.
Kemudian Muhammad Said yang pernah menjabat Gubernur Kalimantan Selatan pada tahun 1984-1995 silam.
Kendati demikian, rupanya sudah ada peraturan daerah di provinsi ini yang mengatur bahwa penamaan jalan dan jembatan boleh menggunakan nama tokoh, namun yang sudah meninggal dunia.
Baca Juga: Insentif Nakes Menunggak, Kadinkes Banjarmasin Sebut Itu Wajar
Supian menambahkan, meskipun pemilihan nama menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi, namun untuk pengesahannya tetap akan dilakukan di tingkatan DPRD Kalimantan Selatan.
Rentang waktu 10 hari yang diperlukan untuk proses penetapan satu nama itu diakuinya cukup, sebelum peresmian jembatan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
“Ini kan sudah cukup mendesak, takutnya nanti jika tidak segera ditindaklanjuti, jadwal Presiden untuk meresmikan jembatan sudah keluar,” jelasnya lagi.
Sementara itu, Anggota DPRD Kalimantan Selatan, Gusti Abidinsyah, mengungkapkan bahwa penamaan Jembatan Sungai Alalak dengan nama tokoh daerah merupakan hal yang wajar, sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada pengabdian yang bersangkutan.
“Usulan nama itu silakan saja, baik itu tokoh pemerintahan, tokoh politik, pejuang dan kerajaan, kita ini kan cukup banyak tokoh-tokoh yang besar,” tuturnya.
Ia memastikan hal tersebut tidak melanggar aturan selama mengikuti mekanisme yang seharusnya, yakni diusulkan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebelum disahkan oleh DPRD Provinsi.
Berdasarkan pantauan Smart FM beberapa waktu terakhir, penamaan untuk Jembatan Sungai Alalak dengan nama tokoh besar Kalimantan Selatan santer terdengar. Mengingat, jembatan tersebut merupakan salah satu ikon daerah yang tentunya harus memiliki nama yang ikonik.
Salah satu nama yang paling sering disebutkan adalah Aberani Sulaiman, Gubernur Kalimantan Selatan di era 60-an, yang juga ayah dari Bupati Barito Kuala saat ini, Noormiliyani.
Baca Juga: Terlama di Indonesia! Daftar Tunggu Haji di Kalsel Mencapai 36 Tahun