Sonora.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur diproyeksikan akan memproduksi emas rata-rata 35 ton per tahun, dengan nilai transaksi yang dihasilkan sebesar Rp 30 triliun per tahun.
"Sehingga bisa rata-rata hasilkan produksi 35 ton emas per tahun yang nilai transaksinya Rp 30 triliun," ungkap Erick saat pidato acara groundbreaking smelter PT Freeport.
Menteri Erick menyebut, Smelter ini akan mengolah dan memurnikan tembaga yang akan menghasilkan produk katoda tembaga.
Tidak hanya memproduksi katoda tembaga, smelter ini juga terdapat fasilitas pemurnian logam berharga yang menghasilkan produk berupa emas, perak, dan logam berharga lainnya.
Baca Juga: Kemenkeu Sebut Penerapan Pajak Karbon Jadikan Indonesia Sejajar dengan Inggris, Jepang dan Singapura
Smelter dengan nilai investasi mencapai Rp42 triliun itu dibangun di atas lahan seluas 100 hektare (ha). Fasilitas pengolahan dan pemurnian ini akan menjadi smelter single line terbesar di dunia berkapasitas desain 1,7 juta ton konsentrat per tahun.
"Bahwa smelter ini (Freeport) akan melakukan investasi Rp 42 triliun yang fungsinya fasilitas pemurnian tembaga untuk hasilkan katoda tembaga dan fasilitas pemurnian logam berharga hasilkan emas perak dan tentu logam berharga lainnya," ungkapnya.
Lebih lanjut Erick menyebut, bahwa selama masa kontruksi smelter ini diperkirakan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 40 ribu tenaga kerja.
“Gubernur Jawa Timur meminta kalau bisa mayoritas pekerjanya dari Jawa Timur sehingga kepastian pembukaan lapangan kerja juga terjadi,” ucapnya.
Baca Juga: Ramalan Cuaca BMKG untuk Besok, Kamis 14 Oktober 2021: Jakarta Cerah Berawan