Palembang, Sonora.ID - Programer adalah seseorang yang membuat program computer. Saat ini marak e-comerce, e-learning, semua serba digital, bidang kerja programer sangat luas, tidak seperti lima hingga sepuluh tahun lalu yang masih terbatas.

“Semua bidang sudah digitalisasi, banyak kesempatan sebagai seorang programer,” ujar Hendrik Fery Herdiyatmoko, S.T, M.Eng, Dosen Teknik Informatika UKMC dalam acara IT corner (12/10/2021).

Menjadi programer kunci utamanya adalah rasa ingin tahu. Banyak programer yang bukan berlatar belakang IT.

Mereka memiliki passion akhirnya menekuni dan bisa menjadi seorang programer. Selain passion, rasa ingin tahu, juga diperlukan logika karena semua program logis.

“Dan jangan mudah menyerah, pasti ada eror jangan takut salah, terus berusaha pasti akan berhasil,” tukasnya.

Tips untuk belajar pemrograman secara otodidak antara lain adalah melihat tutorial di internet, menentukan bidang pemorograman apa yang diminati.

Misal belajar web, ikuti semua tutorial yang ada. Jangan takut salah, coba tidak mengikuti tutorial, coba yang lain untuk menghasilkan sesuatu yang lain.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kita tidak gagal menjadi programer antara lain adalah berusaha belajar bahasa inggris, bahasa inggris pasif (membaca tutorial bahasa pemrograman tertentu/ membaca dokumentasi, mencari solusi terhadap suatu solusi).

Baca Juga: Belajar Pemrograman Sejak Dini, Melatih Anak Berfikir Logik, Kritis dan Terstruktur

Luangkan waktu membaca error, jangan menyerah jika eror. Bahkan solusi dari eror ada di pesan eror tersebut. Eror di baris mana, eror apa, file mana.

Membaca Dokumentasi, biasanya setiap teknologi sebagai sumber dan acuan utama, walaupun ada artikel lain, video lain, mengikuti tutorial dari sumber lain.

Terkadang ada tutorial dengan konfigurasi berbeda dengan versi yang berbeda. Biasanya bahsanya teknikal tidak menarik. Menghafal Coding, coding bukan untuk diHAFAL.

Setiap bahasa pemrograman memiliki pola berbeda, sintak berbeda, tidak terbayang jika setiap bahasa pemrograman kita hafal. Intinya kita paham konsep programmingnya.

Yang membedakan setiap bahasa pemrograman adalah sintaknya, tapi konsepnya hampir sama. Tidak Memahami Fundamental Programming Dasar dasar programming, bisanya buru - buru, tanpa belajar dasar–dasarnya.

Pelajari konsep fundamental programming. Tidak Mengenali Tools pendukung bahasa pemrograman (VCS) Web browser, text editor, tool uji performa. merapikan coding, di dalam web browser ada.

Baca Juga: Belajar Pemrograman Komputer Sejak Dini Ternyata Asah Kreativitas Anak

Tidak Menggunakan Version Control System SVN, GITLAB, menghubungkan dengan GITHUB, dilakukan untuk menyimpan coding sendiri.

Belajar kolaborasi, Jangan merasa sudah paling jago. Ikut komunitas, karena dikomunitas banyak hal diperoleh. Terjebak di Tutorial Hell Sudah merasa kita sudah paham.

Begitu kita menerapkan ke permasalah ke permasalah lain maka bingung. Tidak Percaya Diri Tulis artikel di blog, screen case di youtupe, masuk komunitas pemrograman.

Membandingkan Diri dengan Orang lain Manusiawi, insecure dengan capaian orang lain. Pahami bahwa setiap orang beda, kita tidak tahu kehidupan dan usaha dia untuk bisa pemrograman.

Intinya fokus pada yang sudah kita kerjakan, agar kita bisa lebih baik dari kemarin, kalahkan diri kita sendiri. Jangan cepat berpuas diri.

Baca Juga: Tips Memilih Jurusan kuliah untuk Kamu Calon Mahasiswa Baru