Satu hari sebelum pelaksanaan ANBK para orangtua siswa bergotong royong membangun tenda dan mengangkut peralatan ujian, sementara sebanyak 45 siswa dan guru menyusul satu hari kemudian.
Bahkan mereka terpaksa menginap diatas bukit selama tiga hari dua malam pada 04 hingga 05 oktober lalu untuk melaksanakan ANBK.
Mereka berharap pemerintah pusat bisa memperhatikan sarana dan prasarana di wilayah terpencil dan perbatasan Terutama terkait akses jalan dan jaringan internet, mengingat saat ini sekolah lebih banyak dilakukan secara daring.
Pelaksanaan ANBK tingkat SMP digelar serentak pada 4 Oktober lalu mengisahkan berbagai cerita, terutama bagi sekolah yang jauh dari perkotaan.
Mereka harus menghadapi persoalan mulai dari terbatasnya jaringan internet hingga ketersediaan listrik yang jauh dari kata memadai.
Hal ini pula yang dirasakan oleh siswa dan guru di SMP Negeri 07 Satap Menukung. Sekolah yang berada di Desa Landau Mumbung, Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi, harus berjuang keras agar bisa mengikuti ANBK.
Demi sinyal internet stabil, siswa dan guru harus berjalan kaki ke atas bukit, bahkan mengerjakan soal ANBK dengan kondisi lapar dan gigitan nyamuk hingga malam.
Baca Juga: Sidiq Handanu Sebut, Kota Pontianak Harusnya Berlakukan PPKM Level Dua