SMGR Ngegas Selama Dua Hari, Masih Bisa Naik Lagi?

15 Oktober 2021 11:39 WIB
Ilustrasi SMGR Ngegas Selama Dua Hari
Ilustrasi SMGR Ngegas Selama Dua Hari ( Unsplash)

Sonora ID - Harga saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk / SMGR pada dua hari terakhir melonjak. Hanya dalam dua hari, harga perusahaan semen milik pemerintah itu naik 11,9%.

Permintaan semen yang mulai tumbuh jadi faktor pendorong rasa optimis investor terhadap saham SMGR. Lagipula, saat ini aktivitas ekonomi sudah mulai meningkat sehingga bagus untuk pertumbuhan penjualan semen.

Akan tetapi meningkatnya harga komoditas juga jadi ancaman bagiperforma penjualan semen. Lantas bagaimana ‘nasib’ saham semen? Apakah masih memiliki prospek?

Konsumsi Semen Nasional Bertumbuh

Konsumsi semen Indonesia naik +5,7% year-on-year (yoy) sepanjang Januari-Agustus 2021 dibanding periode yang sama tahun 2020. Kenaikan ini didorong oleh konsumsi semen kantong, yang naik +7,5% yoy.

Berdasarkan geografinya, pertumbuhan konsumsi semen nasional didorong permintaan dari luar Jawa meningkat +8,5% yoy, terutama dari plau Sulawesi yang mengalami pertumbuhan signifikan 28,5% yoy.

Konsumsi di Jawa hanya naik 3,4% yoy, karena penurunan permintaan dari Jakarta sebesar 9,8% yoy dan Jawa Timur turun 6,7% yoy.

Baca Juga: Perkembangan Pasar Saham Ditengah Pandemi Covid-19 Alami Kenaikan

 

Konsumsi Semen Nasional Bertumbuh

Berdasarkan jenisnya, konsumsi semen dalam kantong naik 7,5% yoy sepanjang Januari-Agustus 2021, berkontribusi terhadap 78,1% dari konsumsi semen nasional. Sementara itu, konsumsi semen curah relatif datar dengan pertumbuhan minus 0,2% yoy.

PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang mulai bulan Juli tidak banyak berpengaruh terhadap pertumbuhan konsumsi semen Indonesia. Konsumsi Agustus 2021 tumbuh 7,9% dibandingkan Juni (sebelum PPKM Darurat). Sedangkan konsumsi Juli 2021 hanya sedikit lebih rendah -0,8% dibanding Juni. Akumulasi konsumsi semen pada Juli-Agustus 2021 juga lebih tinggi +1,9% dibandingkan Juli-Agustus 2020.

Pertumbuhan yang solid saat PPKM membuat kami optimis pertumuhan konsumsi semen Indonesia akan menguat hingga akhir tahun 2021. Optimisme kami didukung oleh pelonggaran PPKM dan COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) yang semakin terkendali.

Baca Juga: Sektor Kesehatan dan Perbankan Memiliki Saham Terkuat di Masa Pandemi

Penjualan SMGR Diharapkan Terus Bertumbuh

SMGR menjual 19,2 juga ton semen sepanjang semester-I 2021, naik 5,7% yoy didukung oleh volume penjualan domestik yang positif dan peningkatan penjualan ekspor. Sayangnya pertumbuhan penjualan semen lokal datar dengan minus 1,5% yoy menjadi  14,4 juta ton atau setara 74,8% dari total volume penjualan.

Kami perkirakan permintaan semen lokal akan kembali menguat di sisa akhir tahun 2021 melihat siklus pembangunan historis yang positif di paruh kedua tiap tahunnya dan pelonggaran PPKM. Selain itu masuknya Taheiyo Cement bisa meningkatkan kinerja ekspor SMGR.

Juli 2021 Taheiyo Cement berencana mengakuisisi minimal 15% saham Solusi Bangun Indonesia (SBI) yang saat ini 98,3% sahamnya dimiliki SMGR melalui right issue. Nilai investasi tersebut diperkirakan sebesar US$ 220 juta.

semen Indonesia dan taiheiyo cement
Aksi korporasi tersebut kami perkirakan akan berdampak positif bagi SMGR karena berpotensi menambah tingkat ekspor yang sebesar 1 juta ton (FY20: 9,3 ton). Selain itu juga bisa memperbaiki struktur modal SMGR dengan Rp 3 triliun yang akan dialokasikan untuk membayar utang.

Sedangkan secara kepemilikan pasca right issue tersebut diperkirakan Semen Indonesia Industri Bangunan akan memiliki 83,3% Taheiyo Cement 15,0%, dan publik 1,69%.

Baca Juga: Meski Masih Pandemi, Pasar Saham di Tahun 2021 Sangat Berpeluang

Naiknya Harga Batubara Jadi Risiko SMGR

Rally harga batubara yang terjadi sepanjang tahun 2021 berdampak pada biaya energi SMGR yang lebih tinggi. Biaya energi SMGR sepanjang semester-I 2021 tercatat Rp 3,8 triliun, naik 4,0% yoy. Kenaikan biaya energi dapat menekan margin kotor SMGR.

Sementara itu margin laba kotor SMGR pada semester-I 2021 sebesar 28,3%, turun dari semester-I 2020 sebesar 30,0%.

SMGR Menarik untuk Dibeli?

Emtrade membeli SMGR untuk investasi jangka panjang karena pemulihan ekonomi Indonesia daat mendorong penjualan semen SMGR. Selin itu, masuknya Taheiyo Cement kami perkirakan akan berdampak positif bagi SMGR karena berpotensi menambah tingkat ekspor yang sebesar 1 juta ton (FY20: 9,3 ton).

SMGR juga menarik secara teknikal karena menguat dengan volume tinggi, sehingga secara analisis price and volume masih berpotensi melanjutkan penguatan.

Dalam jangka pendek SMGR berpotensi menguat ke resisten 9200 dan untuk jangka menengah SMGR berpotensi menguat ke resisten 10025 sekitar 6-12 bulan.

SMGR Menarik untuk Dibeli?

Baca Juga: Ingin Berinvestasi Saham, Perhatikan Hal-Hal Berikut Ini Agar Sukses

Bagaimana strategi selengkapnya?

Klik di sini analisis & strategi saham SMGR

Analisis dan strategi khusus user VIP. Klik di sini untuk upgrade ke VIP dan dapatkan full access.

emtrade.id/disclaimer

Ditulis oleh Tim Emtrade

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm