Kondisi tersebut menjadi penghambat pemerintah lantaran terjadi perlambatan mobilitas masyarakat.
"Makassar termasuk daerah yang PPKM level 4 nya cukup lama, sehingga pergerakan dan pertumbuhan ekonomi juga terpengaruh. Itu juga tentu berpengaruh pada sisi penerimaan yang kita ketahui secara bersama-sama memang ada yang mengalami pertumbuhan negatif," jelasnya.
Seperti yang terjadi di sektor bea cukai dengan total realisasi Rp311,76 miliar. Disisi penerimaan bea masuk mengalami penurunan lantaran neraca perdagangan yang terus mengalami surplus.
"Kalau surplus, eksport lebih besar dari impor. potensi penerimaan bea masuk tidak mencapai target atau tumbuh secara negatif dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya," sambungnya.
Sementara realisasi APBN sampai triwulan III 2021 mencatatkan pendapatan negara sebesar Rp8,53 triliun dari target Rp13,18 triliun.
Capaian itu tumbuh 8,78 persen jika dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama 2020.
Dipengaruhi oleh penerimaan dari sektor pajak dalam negeri dan penerimaan dari pajak perdagangan internasional.
Baca Juga: Pemkot Makassar Dorong Sekolah Gelar Outing Class, Tambah Wawasan Pelajar