Minum Air Dingin Setelah Olahraga Bisa Bikin Serangan Jantung? Simak Mitos dan Faktanya!

15 Oktober 2021 16:00 WIB
Ilustrasi serangan jantung
Ilustrasi serangan jantung ( )

sonora.ID - Berolahraga adalah sesuatu yang dianjurkan dalam kesehatan. Akan tetapi, belakangan ini muncul ketakutan terhadap resiko serangan jantung pasca olahraga, terutama ketika mengonsumsi air dingin.

Hal tersebut dibantah oleh dokter spesialis penyakit jantung Rumah Sakit Awal Bros Riau, dr. Dasdo Antonius Sinaga SPJP-FIHA.

Menurutnya hal tersebut tidak ada pengaruhnya secara scientific, karena air yang diminum suhunya akan dinetralkan ketika sampai ke tubuh.

“Jika hal tersebut terjadi, maka yang salah bukan air dinginnya. Ketika seseorang yang sudah lama tidak berolahraga, biasanya mereka tidak bisa mengukur dirinya. Kita bisa merasakan sinyal-sinyal penyakit jantung, misalnya nyeri dada terutama bagian kiri/tengah, menembus ke belakang, naik ke atas sampai leher terasa tercekik, lalu menjalar ke lengan kiri,” jelasnya.

Ia juga mengatakan bahwasanya olahraga yang direkomendasikan adalah yang teratur dan terukur.

Olahraga teratur adalah olahraga yang dilakukan 3-4 kali seminggu dengan durasi 30-40 menit. Kebutuhan olahraga ini juga disesuaikan dengan kondisi tubuh.

Baca Juga: Penderita Diabetes Waspadai Kurangnya Vitamin D, Begini Penjelasannya!

Selain terkait olahraga, dr. Dasdo juga mengakui ada beberapa mitos yang kerap muncul terkait penyakit jantung, misalnya faktor usia.

Ia menegaskan bahwasanya orang dengan usia muda juga bisa terkena serangan jantung, terlebih jika tidak menerapkan gaya hidup sehat.

Mitos lain yang dibantah ialah posisi tidur yang berpengaruh terhadap jantung. Ia menjelaskan bahwa posisi tidur tidak memiliki pengaruh terhadap jantung karena organ-organ tubuh sudah memiliki posisinya sendiri dan dijaga oleh rangka tulang yang kuat.

Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang dianjurkan untuk tidur dalam posisi tertentu. Yang pertama, adalah orang yang sudah sakit jantung (gagal jantung), untuk tidur setengah duduk dengan posisi 45 derajat.

Hal ini disebabkan karena kemampuan pompa jantung menurun, sehingga ketika cairan dalam tubuh berlebih akan membuat penumpukan cairan di paru-paru. 

Kondisi yang Kedua yakni untuk orang yang tidur mendengkur. Orang dengan kondisi ini dianjurkan tidur dengan posisi miring atau telungkup.

Mendengkur membuat oksigen tidak mengalir ke otak dengan cukup (hipoksia), akibat tertutupnya jalan napas.

Sehingga, lama kelamaan hal ini bisa menjadi faktor resiko jantung koroner, hipertensi, dan kematian mendadak. Akan tetapi, dr. Dasdo mengingatkan bahwasanya mendengkur bukanlah merupakan tanda-tanda penyakit jantung.

Baca Juga: Siloam Hospital Balikpapan Buka Layanan Operasi Bypass Jantung

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm