Kemudian di sektor nonmigas, nilai impor mencapai 14,37 miliar US dollar. Capaian tersebut mengalami penurunan 1,80 persen dari capaian bulan sebelumnya atau naik 38,18 persen dibandingkan September 2020.
Adapun jika dilihat menurut penggunaan barang, mulai dari barang konsumsi, bahan baku atau penolong, dan barang modal, seluruhnya mengalami penurunan secara bulanan atau month to month. Impor barang konsumsi September 2021 terhadap Agustus 2021 mengalami penurunan 5,28 persen, bahan baku/penolong turun 2,27 persen, dan impor barang modal juga turun 2,66 persen.
BPS mencatat penurunan terbesar secara bulanan adalah pada mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya, yang mencapai 122,8 juta US dolar atau 6,56 persen. Sementara peningkatan terbesar ada pada bahan bakar mineral yang mencapai 276,7 juta US dolar atau 219,54 persen.
Berdasarkan negara, impor nonmigas terbesar pada bulan September 2021 ini berasal dari Ukraina, yang bertambah 139,9 juta US dollar.
“Penyumbang peningkatan (impor) adalah dari komoditas serealia (HS10), besi dan baja serta mesin, peralatan elektrik dan bagiannya,” sebutnya.
Sementara, penurunan impor terbesar adalah dari Tiongkok yang turun hingga 518,2 juta US dollar. Adapun komoditas yang mengalami penurunan impor terbesar adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya serta berbagai produk kimia dan buah-buahan (HS8).
Baca Juga: BPS Catat Nilai Ekspor Indonesia September 2021 Capai 20,60 Miliar US Dolar