Makassar, Sonora.ID - Hingga kini Kementerian Agama Wilayah Sulsel masih menunggu kepastian terkait kabar dibukanya kembali pemberangkatan jemaah haji maupun umrah untuk Indonesia oleh Pemerintah Arab Saudi.
Hal itu diakui Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sulsel Ali Yafid. Menurutnya, diperbolehkannya jemaah Indonesia melaksanakan umrah maupun haji merupakan kabar gembira.
Pihaknya pun siap melakukan pemberangkatan. Hanya saja pihaknya ingin memastikan regulasi yang diberlakukan serta kesiapan jemaah. Salah satunya terkait aturan vaksinasi.
"Penyampaian akan dibukanya umrah kembali adalah kabar gembira. Tapi di Sulsel, apakah semua jamaah yang masuk kuota pemberangkatan sudah divaksin atau belum," ujar Ali Yafid saat menjadi narasuamber program Makassar Insight Smartfm Makassar, baru-baru ini.
Baca Juga: Pintu Umrah Kembali Dibuka, Kemenag Kalsel Tunggu Arahan Pusat
Ali menyebut, cakupan vaksinasi jemaah umran di Sulsel masih rendah. Dari total 3800 lebih jemaah umrah yang siap berangkat, hanya 1000 lebih telah divaksinasi lengkap.
Terlebih jika nantinya dipersyaratkan setiap jamaah yang berangkat harus menerima suntikan booster.
Meski saat ini, vaksin sinovac telah diterima oleh pemerintah Arab Saudi.
"Tapi kita tunggu perkembangan, dalam waktu dekat. Menteri Agama dijadwalkan ke arab saudi untuk membahas persoalan umrah dan haji," ucap Ali.
Sementara, Adnan Syahruddin selaku Manager Director PT Tazkiyah, mewakili jasa travel, menuturkan, pihaknya mengapresiasi usaha semua pihak agar jemaah Indonesia kembali bisa beribadah ke tanah suci.
Baca Juga: Pelaksanaan Haji Kembali Batal, Kanwil Menag Pastikan Biaya 6.636 Calhaj di Lampung Aman
Akan tetapi, sebagai pelaku jasa travel, pihaknya ingin betul-betul memberi kepastian kepada jemaah kapan mereka bisa berangkat. Sebab, menurutnya, kabar yang beredar tersebut baru sebatas wacana. Terlebih, pemerintah Arab Saudi belum mencabut status blacklist untuk jemaah asal Indonesia.
"Hal ini harus disikapi secara proporsional jangan terlalu euforia. Karena sesungguhnya belum memberikan kepastian kapan jamaah indonesia bisa berangkat ke sana. Indonesia sampai saat ini negara yang diblacklist. Kalau bicara kebijakan, jika diijinkan status blacklist harus dicabut," imbuh Adnan.
Kendati demikian, pihaknya bersyukur mendapat informasi menggembirakan tersebut. Pihaknya tetap akan melakukan persiapan jika nantinya keberangkatan telah sepenuhnya diperbolehkan.
"Apapun itu informasi ini harus disyukuri karena sudah ada kabar baik. Kita harus mempersiapkan semuanya.
Semua terkait persoalan covid, bagaimana arab saudi melihat penanganan covid di Indonesia," pungkasnya.
Baca Juga: Arab Saudi Izinkan Umrah untuk Warga yang Sudah Vaksin, Bagaimana dengan Indonesia?