"Orderan sampai bisa ribuan. Bolu rampah saya bikin 250 biji, dalam sehari. Kue tradisional yang kecil-kecil itu bisa saya buat lebih seribuan," ucapnya.
Kendati demikian, Indo mengakui, bisnisnya pernah berada dalam kondisi terpuruk. Bahkan, ia berpikir akan menyerah. Salah satunya yakni saat dirinya harus ditinggalkan oleh karyawan di saat permintaan kue membludak.
"Pernah dalam kondisi terpuruk. Ditinggalkan karyawan karena masuk lebaran dan pandemi," kenang Indo.
Meskipun sebelumnya sempat menentang, namun Indo mengatakan, justru suaminya yang terus menguatkannya untuk tetap bertahan.
Baca Juga: Gethuk Runting Jajanan Pasar Khas Pati yang Legit
Alhasil, Indo berhasil membesarkan usahanya hingga sekarang. Bahkan ia telah memiliki ruko sendiri untuk memproduksi kue-kuenya. Ia juga telah mempekerjakan 12 orang karyawan.
"Dulu masih home industri, tapi sekarang sudah punya ruko sendiri. Pindah tempat yang lebih luas karena peralatan produksi semakin banyak. Saya tidak pernah merasa capek karena saya cinta pekerjaan saya," ucap Indo.
Kini selain kue tradisional, Indo juga mulai memproduksi aneka roti untuk memenuhi permintaan pelanggan setianya.
Ia pun bersyukur, pandemi Covid-19 tidak terlalu mempengaruhi omzetnya. Malah, permintaan kuenya semakin banyak. Baginya, bekerja ikhlas adalah kunci kesuksesannya selama ini.
"Kalau saya intinya bekerja dengan ikhlas. berbagi kebaikan. Karena doa karyawan menjadi rezeki," pungkas Indo.
Baca Juga: Unik, Kepolisian Makassar Sosialisasikan PSBB dengan Kenakan Baju Adat Bugis