Pada kasus ini, sang pemiliki mobil matic sudah menjelaskan bahwa kendaraan yang dimilikinya menggunakan jenis oli CVT.
Tetapi, pihak bengkel yang minim literasi tentang mobil matic malah menawarkan untuk menggunakan jenis oli ATF karena dianggap memiliki tingkat encer yang sama dengan oli CVT.
Dengan demikian, pihak bengkel pun mengganti oli mobil matic si pengendara dengan jenis yang ditawarkannya tersebut.
Lalu, apa yang terjadi ketika oli CVT diganti dengan oli ATF?
Hermas mengatakan bahwa hal tersebut akan merusak fungsi transmisi matic. Ini membuat transmisi menjadi rusak dan mobil matic pun bisa saja tidak dapat digunakan kembali oleh pengendaranya.
Baca Juga: Berikut Efek Samping dari Pemberian Oli Gardan yang Berlebihan!
Oleh karena itu, para pengendara mobil matic harus memiliki tingkat literasi yang tajam yang berkaitan dengan kendaraannya.
Ini dapat membantu pengendara dalam menghindari ketidaktahuan pemilik bengkel terhadap jenis oli yang digunakan.
Sehingga, kejadian seperti yang dijelaskan oleh Spesialis Mobil Matic di atas tidak akan terulang kembali.