Kepala DPMPTSP Jabar Noneng Komara (kiri) dan Deputi Kepala Perwakilan BI Jabar Bambang Pramono (kanan) di konferensi pers Road To WJIS 2021, Bandung, Senin (18/10/2021 (
Sonora/Indra Gunawan)
Sementara untuk target RPJMD 2018-2023, pihaknya berhasil merealisasikan 71,06 persen dari total target Rp101,97 triliun.
"Jabar itu masih primadona bagi berbagai pihak dalam dan luar negeri untuk mereka berinvestasi. Makanya mereka ingin tahu apa yang kita tawarkan kali ini di WJIS 2021," katanya.
Diketahui sebelumnya DPMPSTP Jabar berkolaborasi dengan BI Jabar telah meluncurkan program Ekosistem Investasi.
Peluncurannya saat itu dipimpin Gubernur Ridwan Kamil dan digelar di Bandung secara hybrid pada Kamis (19/8/2021) tersebut berisi empat agenda utama yang bisa mendorong Jabar menjadi destinasi utama investasi, yaitu peluncuran West Java Invesment Hub (WJIH), Kampanye Nomor Induk Berusaha (NIB) lalu Peluncuran Cinematography of Investment Festival (Cifest) dan Sosialisasi dan Regulasi Kemudahan Berusaha.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Jabar Bambang Pramono mengatakan, dukungan kebijakan ekonomi nasional yang akomodatif, menjadikan pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2021 juga diperkirakan tumbuh positif.
"Perekonomian Jabar 2021 juga menunjukkan perbaikan dibandingkan 2020. Optimisme ini disokong oleh perbaikan kinerja sektor industri pengolahan yang ditopang oleh peningkatan permintaan ekspor dan domestik, tercermin dari kapasitas utilisasi industri saat ini yang telah mencapai 79 persen, jauh lebih baik dibandingkan tahun 2020," ucap Bambang.
Berdasarkan data PDRB, kata Bambang, investasi memberikan sumbangan pada perekonomian Jabar sebesar 24,88 persen atau komponen kedua yang memberikan sumbangan terbesar setelah konsumsi. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan investasi memberi daya dorong yang kuat bagi akselerasi pemulihan ekonomi Jabar.
Pada tahun 2020, tambah Bambang, Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Jabar tercatat pada kisaran 4 persen, jauh lebih baik dibandingkan dengan nasional yang sebesar 6,8%. Hal ini didukung oleh ketersediaan dan kualitas infrastruktur di Jabar yang relatif lebih baik dibandingkan berbagai provinsi lain di Indonesia.