“Kementerian Kesehatan menyerukan agar semua orang, di manapun, harus melakukan praktik CTPS. Mari tingkatkan praktik cuci tangan kita sampai dengan 100%, karena ini adalah cara termudah, termurah, dan tercepat membunuh virus dan kuman lainnya di tangan kita,” ujar Reisa.
Pandemi, ujar Reisa, mengajarkan bahwa ruang-ruang publik harus menyediakan fasilitas cuci tangan yang dapat digunakan masyarakat. Guna meningkatkan ketersediaan fasilitas tersebut, kemitraan swasta dan pemerintah mengumumkan, sebanyak 15.000 sekolah akan menerima perlengkapan untuk sekolah aman Covid-19, seperti sabun batang dan cari, cairan pembersih tangan, dan cairan disinfektan. Sekolah-sekolah penerima meliputi SD, SMP, dan madrasah tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Akses ke air bersih, sanitasi dan kebersihan lingkungan merupakan bagian penting dari lingkungan sekolah yang aman, bersih, dan sehat.
Baca Juga: 5 Penyebab dan Tips Mencegah Diare, Dokter: Rajin Cuci Tangan!
Bahkan, menurut Reisa, pemerintah mewajibkan ketersediaan sarana cuci tangan, sanitasi air dan kebersihan sebagai syarat sekolah dibuka kembali.
“Sekolah yang aman Covid-19 termasuk dengan tersedianya fasilitas cuci tangan pakai sabun, hanya akan menambah kepercayaan diri orang tua untuk mengizinkan anak-anak mereka kembali ke sekolah,” tutur Reisa.
Dengan adanya langkah mitigasi risiko Covid-19, termasuk saran cuci tangan pakai sabun, maka sekolah pun bisa menjadi lingkungan yang aman bagi murid. (*Adv)