Sonora.ID - Kebiasan mencuci tangan dengan sabun menjadi salah satu kebiasaan baik dan positif yang ditumbuhkan di masyarakat Indonesia sejak kecil, khususnya seiring pandemi masuk ke negara ini.
Jumat lalu, 15 Oktober 2021, diperingati sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia atau Hari Cuci Tangan yang pada tahun ini mengangkat tema ‘Masa Depan di Tangan Kita, Mari Bergerak Bersama’.
Hal kecil yang satu ini memang dianggap sederhana, tetapi dampaknya sangat luar biasa, bahkan mencuci tangan telah terbukti menyelamatkan banyak nyawa, khususnya pada masa pandemi Covid-19 ini.
Baca Juga: Seharusnya Cek Suhu Dulu Baru Cuci Tangan, Berikut Penjelasan Ahli Mikrobiologi
Hal senada disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr. Reisa Broto Asmoro dalam Media Center Forum Merdeka Barat 9, KPCPEN.
Pihaknya mengatakan, data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada 2018 proporsi populasi yang mempunyai kebiasaan cuci tangan dengan benar menurut wilayah kabupaten/kota di Indonesia masih di bawah 50%.
Namun setelah pandemi, berdasarkan pantauan relawan yang melaporkan pengamatan ke dashboard UNICEF dan Kementerian Kesehatan, diketahui praktik cuci tangan sudah naik ke rata-rata 60% populasi.
“Terbukti, cuci tangan pakai sabun terkesan remeh, tapi ternyata sangat penting dan kontribusinya signifikan dalam mengantar kita ke situasi yang lebih kondusif ini,” tegas Dokter Reisa.
Baca Juga: Jaga Kebersihan dengan Cuci Tangan Pakai Sabun Cuci Piring, Boleh Gak Ya?
“Kementerian Kesehatan menyerukan agar semua orang, di manapun, harus melakukan praktik CTPS. Mari tingkatkan praktik cuci tangan kita sampai dengan 100%, karena ini adalah cara termudah, termurah, dan tercepat membunuh virus dan kuman lainnya di tangan kita,” ujar Reisa.
Pandemi, ujar Reisa, mengajarkan bahwa ruang-ruang publik harus menyediakan fasilitas cuci tangan yang dapat digunakan masyarakat. Guna meningkatkan ketersediaan fasilitas tersebut, kemitraan swasta dan pemerintah mengumumkan, sebanyak 15.000 sekolah akan menerima perlengkapan untuk sekolah aman Covid-19, seperti sabun batang dan cari, cairan pembersih tangan, dan cairan disinfektan. Sekolah-sekolah penerima meliputi SD, SMP, dan madrasah tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Akses ke air bersih, sanitasi dan kebersihan lingkungan merupakan bagian penting dari lingkungan sekolah yang aman, bersih, dan sehat.
Baca Juga: 5 Penyebab dan Tips Mencegah Diare, Dokter: Rajin Cuci Tangan!
Bahkan, menurut Reisa, pemerintah mewajibkan ketersediaan sarana cuci tangan, sanitasi air dan kebersihan sebagai syarat sekolah dibuka kembali.
“Sekolah yang aman Covid-19 termasuk dengan tersedianya fasilitas cuci tangan pakai sabun, hanya akan menambah kepercayaan diri orang tua untuk mengizinkan anak-anak mereka kembali ke sekolah,” tutur Reisa.
Dengan adanya langkah mitigasi risiko Covid-19, termasuk saran cuci tangan pakai sabun, maka sekolah pun bisa menjadi lingkungan yang aman bagi murid. (*Adv)