Meski saat ini tengah menguat, namun jika dibandingkan dengan level akhir tahun 2020, Rupiah sampai dengan 18 oktober 2021, masih mencatatkan depresiasi sebesar 0,43 persen year to date.
Tetapi, menurut Perry, depresiasi rupiah masih lebih baik jika dibandingkan dengan depresiasi yang dialami mata uang negara berkembang lainnya, seperti India, Malaysia, dan Filipina.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar, melalui efektivitas operasi moneter dan ketersediaan likuiditas di pasar,” tutupnya.
Sementara itu untuk Inflasi juga diperkirakan tetap rendah dan mendukung stabilitas perekonomian.
Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2021 tercatat deflasi 0,04 persen (mtm), sehingga inflasi IHK sampai September 2021 mencapai 0,80 persen (ytd).
Secara tahunan, inflasi IHK tercatat sebesar 1,60 persen (yoy).
Bank Indonesia memperkirakan inflasi akan berada di bawah titik tengah kisaran sasaran 2-4 persen pada 2021.
Baca Juga: Komitmen Kabupaten Sukabumi Pada Pemulihan Ekonomi