Makassar, Sonora.ID - Pelaku usaha yang tergabung dalam Apindo menyambut positif penurunan level dalam PPKM.
Dampaknya, menggairahkan kembali aktivitas ekonomi di tengah pandemi Covid-19
Ketua Apindo Sulsel, La Tunreng mengatakan pelonggaran tersebut sudah sangat membantu. Industri dan perusahaan mulai bangkit seiring membaiknya daya beli masyarakat.
"Dengan adanya penurunan level yang mulai terlihat, kontribusi daya beli mulai terlihat, mobilitas warga mulai terjadi kemacetan,"
"Pedagang juga sudah berjualan sehingga ekonomi tentu baik, kita bayangkan jika terjadi lagi pelonggaran saya yakin ekonomi reborn," ujarnya, Kamis (21/10/2021).
Baca Juga: PPKM Terbaru di Makassar, Jam Operasional Mal dan Kapasitas Bioskop Ditambah
Dia memaparkan kondisi saat ini, beberapa perusahaan sempat tertahan. Meski demikian, ada juga yang bergeliat di tengah pandemi lantaran memanfaatkan kecanggihan teknologi.
Hal itu disampaikan saat mengisi siaran talkshow Smart FM bertajuk Makassar Insight.
"Ada usaha yang tumbuh di saat pandemi, digitalisasi pengembangan usaha. Seperti gojek, grab Dia tidak punya aset, tapi sistem it luar biasa," jelasnya.
Sedangkan industri yang belum mampu beradaptasi, mengambil beragam langkah. Seperti mengurangi produksi hingga pengaturan waktu bagi pekerja hingga beberapa shift.
Hal ini untuk efisiensi biaya operasional dan agar pekerja bisa tetap menyambung hidup.
"Strategi dunia usaha, banyak dilakukan. Cara kita produksi di pabrik dan kantor kita jaga dengan harapan baik di tahun depan. Plan kedua, pengurangan tenaga kerja bukan PHK, kita bagi seat pekerja hingga tiga. Ini kondisinya di luar prediksi," sambungnya.
Baca Juga: Dampak PPKM di Makassar, Penerimaan Pajak Berkurang
Sementara praktisi ekonomi, Prof Marzuki Dea memandang pemerintah perlu mengoptimalkan anggaran belanja daerah, hingga berupa bantuan dari pusat.
Menurut dia, kebijakan fiskal lebih tepat dan sangat dibutuhkan untuk menjadi stimulus bagi perekonomian.
"Melihat arah tren perekonomian, ada harapan melalui kebijakan fiskal, dana dari pusat harus dioptimalkan pemerintah daerah, karena mendorong perekonomian," ujarnya yang juga hadir sebagai narasumber.
Senada disampaikan, Anas Anwar Makkatutu selaku pengamat ekonomi dari Universitas Hasanuddin Makassar.
Dia menekankan agar tidak euforia setelah adanya berbagai pelonggaran yang dilakukan di tengah pandemi dalam PPKM.
Jika teledor, bisa mengakibatkan ledakan kasus hingga menggangu kembali aktivitas ekonomi.
"Kondisi sekarang belum aman, jangan eforia kebijakan yang keluar berlebihan, ini pandemi belum tuntas, masuk ke gelombang tiga ekonomi terganggu saat aktivitas dibatasi kembali," ucapnya yang hadir melalui virtual zoom.
Baca Juga: Pemkab Cirebon Genjot Vaksinasi Agar Bisa Turun ke Level 2