Makassar, Sonora.ID - Pemerintah memperkenalkan konsep lorong wisata.
Dalam desain yang diperlihatkan, lorong ditata secara estetik dan diberikan peluang UMKM berjualan. Tujuannya, agar terjadi perputaran rupiah.
Digagas Dinas Pariwisata Makassar. Kepala Dispar, M Roem mengatakan program itu dihadirkan sebagai bentuk upaya mendorong pemulihan ekonomi.
"Sesuai dengan keinginan pak Wali Kota, lorong wisata ini kan upgrading dari lorong garden dan badan usaha lorong," ujarnya saat ditemui belum lama ini.
Baca Juga: Pemkot Makassar Usulkan 153 unit CCTV untuk Lorong
Dia menambahkan lorong wisata rencananya mulai berjalan pada awal November mendatang. Tersebar di puluhan titik, masing-masing 14 kecamatan.
Pembangunan dibebankan dalam APBD tahun ini senilai Rp1,4 miliar. Setiap satu lorong wisata, mendapatkan kucuran dana senilai Rp20 juta.
"Jadi kita buat lorong itu bisa digandrungi anak muda, istilahnya instagramable," jelasnya.
Roem mengaku tengah mengupayakan pendanaan program tersebut dan menggunakan anggaran bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR) atau dana tanggung jawab sosial.
"Kita kerjasama dengan PT Gojek untuk menciptakan prototipe tanpa menggunakan APBD kota, tapi kolaborasi," sambungnya.
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto sebelumnya menyuarakan keinginan menghadirkan ribuan lorong wisata.
Dia menjelaskan konsepnya dijadikan basis ekonomi kebangkitan. Tak hanya itu, didalamnya diisi edukasi kesejahteraan dan menanamkan mental-mental mandiri pada setiap lorong.
Baca Juga: Tampil di Forum Backstager, Wali Kota Beberkan Konsep Lorong Wisata
Selain itu, nantinya, camat, lurah sampai ditingkat RT dan RW sebagai penggerak di daerah masing-masing wilayahnya agar mudah dikontrol dan memudahkan koordinasi.
“Mungkin nanti kami akan beri nama seperti lorong taripang, lorong barongko, jadi ini sebagai local influencer. Dari sini para wisatawan akhirnya penasaran dan tidak susah mencari dimana kue atau makanan khas terenak. Tinggal sebut nama lorongnya saja," ujarnya.