Melihat banyaknya masyarakat yang turut berkomentar soal utang negara, Sri Mulyani mengaku cukup gembira karena warga negara bisa turut andil mengawasi penggunaan APBN tersebut.
“Sekarang semua orang ngurusin utang, semua bicara mengenai itu. Jadi, it’s good kalau kita punya ownership terhadap keuangan negara,” ungkapnya.
Semakin banyak masyarakat yang menyoroti utang negara dan mencoba mencari tahu tentang hal tersebut, maka semakin banyak juga pihak yang turut kritis dengan pengelolaan utang negara dengan membaca detail laporan APBN.
Baca Juga: Kembali Membengkak, Sri Mulyani: Utang Negara Bukan untuk Dimusuhi
Pasalnya, pihak Kementerian Keuangan rutin melaporkan penggunaan APBN setiap bulan kepada media massa dan masyarakat, sehingga pengawasannya pun lebih mudah untuk dilakukan.
“Kalau hari ini banyak orang yang melihat kepada keuangan negara dengan sangat-sangat detail, itu saya senang banget,” sambung Sri Mulyani menegaskan.
Dengan demikian, Sri Mulyani melihat bahwa tingkat kepemilikan masyarakat terhadap uang negara meningkat dan semakin banyak orang yang bersedia untuk mengawasi keuangan negara serta penggunaan APBN.
Diketahui sebelumnya bahwa pada akhir Agustus 2021, utang negara mencapai Rp 6.625,43 triliun.
Baca Juga: Masuk Daftar 10 Negara yang Miliki Utang Terbesar Dunia, Apa Kabar Indonesia?