Sementara itu, Perbekel Desa Ban I Gede Tamu Sugiantara menyampaikan bahwa dari 16 banjar yang ada di wilayahnya, 9 banjar yang posisinya berada di atas perbukitan mengalami kerusakan parah dan 6 banjar di bawah rata-rata mengalami kerusakan ringan.
“377 rumah rusak total dan 1.083 rusak ringan. Selain itu, 131 pura juga mengalami kerusakan akibat gempa,” ujarnya.
Sugiantara menyebut, bantuan yang saat ini sangat dibutuhkan oleh warganya yang kehilangan tempat tinggal adalah seng yang akan dimanfaatkan sebagai sebagai tempat berteduh. Sedangkan bantuan berupa sembako dan kebutuhan lain menurutnya saat ini sudah mencukupi.
Baca Juga: PPKM Level 2, Tim Yustisi Kota Denpasar Tetap Gencarkan Pengawasan Prokes di Pusat Keramaian
Menanggapi hal itu, Wagub Cok Ace yang didampingi Kalaksa BPBD Bali I Made Rentin mengarahkan agar Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali menyesuaikan bantuan dengan kebutuhan korban gempa.
"Syukur yang dari BI ini bantuan riilnya belum dibawa hari ini. Jadi masih bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat agar tidak mubazir," ungkapnya.
Selanjutnya, komponen masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan diminta berkoordinasi dengan BPBD Provinsi atau Kabupaten agar apa yang diberikan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan wujud kepedulian pelaku usaha perbankan yang tergabung dalam wadah BMPD berkolaborasi dengan BPD Bali dan juga Bank Indonesia.
Pihaknya sengaja mendahului penyerahan bantuan secara simbolis dan datang langsung ke posko untuk mengetahui apa sesungguhnya yang menjadi kebutuhan masyarakat korban gempa saat ini.
"Syukur kami ke sini dulu, tadinya jenis bantuan yang akan kita berikan adalah yang sudah tersedia di posko dalam jumlah yang cukup. Tadi kita dengar dari Kepala Desa, yang dibutuhkan adalah seng. Kita akan atur kembali jenis bantuan yang akan dikirim," ucapnya.