Sementara penerimaan bea cukai mencapai Rp 182,9 triliun atau 85,1 persen dari target dalam APBN 2021. Penerimaan dari kepabeanan dan cukai ini juga mengalami pertumbuhan 28,9 persen (yoy).
Sementara itu, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga akhir September mencapai Rp 320,8 triliun (107,6 persen dari target) atau tumbuh 22,5 persen secara tahunan.
Dari sisi belanja negara, Kementerian Keuangan mencatat belanja negara hingga akhir September 2021 mencapai Rp 1.806,8 triliun atau 65,7 persen dari yang dialokasikan dalam APBN.
Baca Juga: Kemenkeu Sebut Penerapan Pajak Karbon Jadikan Indonesia Sejajar dengan Inggris, Jepang dan Singapura
Realisasi belanja periode ini tumbuh minus 1,9 persen jika dibandingkan dengan realisasi di periode yang sama tahun lalu.
“Pendapatan negara yang tumbuh sangat kuat, belanja negara yang relatif lebih terkendali, sesuai dengan target, maka keseimbangan primer kita pada bulan September 198,3 persen negatif. Ini mengalami penurunan 55,6 persen dibandingkan tahun lalu,” lanjutnya.
Kementerian keuangan juga mencatat pembiayaan anggaran hingga akhir September mencapai Rp 621,9 triliun atau 61,8 persen terhadap APBN. Kemudian terdapat Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) sebesar Rp 169,9 triliun.