Sonora.ID - Masyarakat pada umumnya pasti sudah tidak asing dengan penyakit bernama turun berok atau dalam bahasa medis disebut sebagai hernia.
Berdasarkan penjelasan dr. Dion Ade Putra, Sp.B-KBD, FInaCS., hernia atau turun berok adalah suatu penonjolan dari organ karena terjadi kelemahan pada dinding yang melindungi organ tersebut.
Melalui penjelasan dr. Dion, hernia dibedakan menjadi dua berdasarkan waktu terjadinya di dalam diri seseorang.
Baca Juga: Saya Mengidap Hernia, Apa Pengaruhnya pada Hubungan Seksual?
Pertama, hernia sebagai penyakit bawaan sejak lahir di mana penderitanya sudah memiliki benjolan karena terjadinya kegagalan perkembangan dinding organ.
Sedangkan yang kedua, hernia terjadi ketika sudah dewasa. Ini disebabkan oleh melemahnya dinding otot yang melindungi organ.
Pada beberapa kasus, hernia bisa dikatakan tidak berbahaya sama sekali. Tetapi, ada suatu kondisi yang membuat penderita hernia merasa nyeri dan tidak nyaman yang kemudian menjadi berbahaya.
Untuk mengetahui apakah hernia berbahaya bagi kondisi penderitanya, maka gejala-gejala dari penyakit tersebut harus diketahui lebih lanjut.
Gejala Hernia
Berdasarkan penjelasan dr. Dion, hernia memiliki gejala ringan hingga berat yang dapat dialami oleh penderitanya.
Gejala ringan hanya berupa suatu benjolan di tubuh manusia yang sebelumnya itu tidak ada sama sekali.
Berbeda dengan hal tersebut, gejala berat dari hernia terjadi pada kondisi bejolan hernia menjepit organ lain. Sebagai contoh, ketika bejolan tersebut menjepit organ usus.
Baca Juga: Jangan Anggap Enteng, 5 Jenis Turun Berok Yang Harus Diwaspadai
Ketika terjadi jepitan ini, maka penderita hernia akan kesulitan dalam buang air besar dan buang angin.
Selain itu, jika hernia mengganggu kandung kemih, maka penderitanya akan kesulitan dalam buang air kecil.
Jika penderitanya sudah mengalami gejala-gejala tersebut, pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter ahli sangat diperlukan untuk diobati.
Pengobatan Hernia
Jika sudah mengalami gejala berat, penderita hernia pada umumnya akan dianjurkan untuk dioperasi guna mengangkat benjolan yang ada.
Jenis operasi yang dilakukan pun dibagi menjadi dua, yaitu operasi secara terbuka dan laparoskopi.
Kedua jenis operasi ini dilakukan tergantung dengan kondisi benjolan yang ada di dalam tubuh penderita hernia.
Ukuran, jenis, dan lokasi hernia menjadi pertimbangan penting untuk melakukan tindak operasi.
Namun, terdapat perbedaan pada kedua jenis operasi hernia tersebut. Berdasarkan medis, pemulihan operasi terbuka akan jauh lebih lama dibandingkan laparoskopi.
Baca Juga: Sering Terjadi Pada Anak, Yuk Kenali Gejala Hernia Sekarang Juga
Selain dari operasi, hernia juga dapat disembuhkan melalui beberapa cara tanpa harus ada tindakan medis. Berikut adalah 4 cara mengatasi hernia tanpa tindakan medis:
1. Merubah pola makan menjadi lebih sehat
2. Hindari keseringan mengejan
3. Lakukan olahraga dengan tepat
4. Konsumsi obat-obatan
Selengkapnya tentang hernia dan cara penangannya dapat disaksikan melalui video di bawah ini!