Banjarmasin, Sonora.ID - PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor Banjarmasin memberikan bantuan 10 unit perahu kepada UPTD kawasan wisata siring Kota Banjarmasin.
Penyerahan dengan total senilai Rp 70 juta rupiah itu diberikan sebagai bentuk bantuan tanggung jawab sosial dan lingkungan dan diterima secara simbolis oleh Wali Kota, Ibnu Sina di siring Piere Tendean, Selasa (26/10) siang.
Lantas, apakah ini pertanda bahwa objek wisata di kota Banjarmasin akan dibuka kembali setelah lama ditutup akibat pandemi Covid-19?
Baca Juga: Dituding Tak Bekerja dan Merusak Aspal, PUPR Banjarmasin Membantah
Ibnu pun memberikan sinyal bakal membuka lagi kawasan siring Piere Tendean. Terlebih sekarang ini, status PPKM Kota Banjarmasin sudah berada di level II.
"Insyaallah awal bulan November akan kita buka secara terbatas," ucapnya, saat ditemui Smart FM Banjarmasin usai serah terima bantuan jukung dari PT Angkasa Pura I.
Meski demikian, Ibnu menyatakan bahwa siring akan dibuka secara terbatas. Yakni hanya 30 persen dari total kapasitas pengunjung. Itu pun dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
"Kita akan buka secara terbatas untuk menghindari terjadinya pembludakan yang nantinya bakal membuat kerumunan," tekannya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banjarmasin, Ikhsan Al Haq membenarkan, bahwa pihaknya sudah mendapat lampu hijau dari Wali Kota untuk membuka kawasan siring.
Namun secara teknis, pihaknya perlu berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya, seperti Satpol PP dan Dinas Perhubungan untuk mengatur pengunjung yang datang.
"Secara kebijakan sudah diizinkan. Jadi tinggal teknis di lapangannya saja lagi agar tidak melanggar prokes," ungkapnya.
Baca Juga: Komplek Pelajar Dicemari Sampah. Begini Respon DLH Banjarmasin
Di sisi lain, Ikhsan mengakui bahwa objek wisata siring Piere Tendean yang tidak memiliki pagar, akan menyulitkan jajarannya untuk mengendalikan pengunjung yang datang.
Alhasil, pihaknya akan mengajukan konsep untuk memasang portal di lokasi pasar terapung dan dijaga oleh petugas. Kemudian setiap pengunjung yang ingin masuk, harus diperiksa cek suhu tubuhnya dan mengakses aplikasi peduli lindungi.
"Itu konsep yang akan kita ajukan. Jadi mereka yang beraktivitas harus melalui portal petugas terlebih dulu," tuntasnya.