Ia berharap, kegiatan ini dapat memberikan harapan ke depan bahwa Kalimantan Selatan bisa berkegiatan yang sama karena sudah lama tidak ada acara-acara kebudayaan akibat pandemi covid-19.
"Ini merupakan tonggak kebangkitan kita dalam melaksanakan kegiatan di bidang pariwisata yang diharapkan juga bisa kembali menggerakkan roda perekonomian Kalimantan Selatan," tutupnya.
Tak hanya lomba-lomba saja, namun sejumlah stand di area Kampung Banjar juga jadi perhatian masyarakat, terutama yang mengenalkan makanan tradisional.
Festival yang sempat ditunda satu tahun akibat pandemi Covid-19 itu nyatanya berhasil menyedot perhatian masyarakat dan diharapkan dapat menjadi salah satu panduan penyelenggaraan kegiatan wisata dan budaya di provinsi ini.
Baca Juga: Tak Ingin Ada Klaster Lokasi Wisata, Dispar Kalsel Laksanakan Vaksinasi Massal
Salah satu yang menarik perhatian adalah adanya human board atau manusia papan yang berkeliling di area kegiatan untuk mengingatkan pengunjung menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama di lokasi.
Tempat cuci tangan dan pembatasan pengunjung juga menjadi salah satu cara yang efektif untuk menekan risiko penularan virus, apalagi kegiatan digelar di ruang terbuka dengan sirkulasi udara yang baik.
Bahkan untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19 di Kalimantan Selatan, vaksinasi massal pun juga digelar pada Sabtu (24/10) siang di lobi Kantor Gubernur yang diikuti 150 peserta dari berbagai kalangan, baik yang sudah mendaftar secara daring.
Vaksin yang disediakan pun untuk dua dosis, yakni 50 dosis vaksin pertama yang menggunakan Astrazeneca dan 100 dosis vaksin kedua yang menggunakan Sinovac.
Hal itu juga ditujukan untuk menekan risiko terjadinya penularan virus di area wisata, dan mencegah terbentuknya klaster baru seperti yang dikhawatirkan banyak kalangan.