2. Memahami tujuan investasi saham
Investasi dengan instrumen saham sedari awal diketahui sebagai investasi jangka panjang yang dengan begitu, tujuan dan kebutuhanmu perlu dikontekstualisasikan dengan jangka panjang tersebut.
"Jangka panjangnya harus di atas 10 tahun dan saham ini kinerjanya paling tinggi dalam jangka panjang," jelas Eko.
Dengan jangka panjang tersebut, maka fluktuasi itu sudah menjadi bagian umum dari risiko investasi saham.
Baca Juga: Beda Menabung di Bank dengan Saham, Simak Penjelasan Ryan Filbert
Kamu perlu percaya jika saham mengalami penurunan maka akan ada kesempatan untuk naik kembali.
Eko menambahkan, "kalau paham, market turun adalah saat yang tepat untuk membeli, utamanya bagi kamu yang ingin berinvestasi jangka panjang".
3. Mengasah kemampuan analisa
Menganalisis prospek sudah pasti menjadi bagian krusial dalam berinvestasi, utamanya investasi saham.
Terlebih jika kamu ingin investasi langsung, kamu juga harus punya waktu untuk menganalisa.
Untuk menganalisa juga kamu memerlukan informasi dari berbagai pihak dan fluktuasi yang sedang terjadi.