Jangan Sampai Salah, Berikut Mitos dan Fakta tentang Kolesterol

28 Oktober 2021 11:35 WIB
Ilustrasi seseorang yang menghadapi makanan berkolesterol tinggi.
Ilustrasi seseorang yang menghadapi makanan berkolesterol tinggi. ( Freepik.com)

Sonora.ID Kolesterol tinggi adalah ketakutan bagi banyak orang. Seperti yang diketahui, kehadirannya dapat memicu berbagai jenis penyakit serangan jantung, gagal ginjal, diabetes, atau stroke.

Kolesterol sendiri adalah salah satu jenis lemak berlilin yang berasal dari hati atau didapatkan dari makanan yang dikonsumsi. Kolesterol dibawa oleh protein dalam darah menuju bagian-bagian tubuh yang membutuhkannya.

Di tengah kesimpangsiuran informasi mengenai kolesterol, kami telah merangkum beberapa mitos dan fakta untuk membantu meluruskannya. Berikut adalah di antaranya:

Baca Juga: Mitos atau Fakta, Orang Kurus Terbebas dari Penyakit Kolesterol?

1. Mitos: pegal dan pusing adalah indikasi yang pasti dari kolesterol tinggi

Ketika merasakan pegal atau pusing pasca mengonsumsi makanan berlemak seperti daging-dagingan, kulit, telur, dan sebagainya, banyak orang yang mengira bahwa itu adalah tanda dari tingginya kadar kolesterol dalam dirinya.

Padahal, peningkatan kolesterol dalam darah tidak selalu, bahkan sangat jarang menampakkan gejala. Oleh karena itu, pengecekan kadar kolesterol secara rutin sangat dianjurkan.

2. Fakta: kolesterol bermanfaat bagi tubuh

Tubuh memproduksi kolesterol untuk menjalankan beberapa fungsi, di antaranya untuk pembentukan hormon, membran dan struktur sel, empedu, hingga vitamin D. Dapat disimpulkan bahwa kolesterol tidak hanya membawa dampak buruk bagi tubuh.

Kebanyakan orang awam familiar dengan istilah kolesterol baik dan kolesterol buruk. Kolesterol baik alias lipoprotein densitas tinggi (HDL) yang mengandung lebih banyak protein dibanding kolesterol, diketahui dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

Sementara, lipoprotein densitas rendah (LDL) yang biasa dikenal sebagai kolesterol jahat bisa memicu pembentukan plak yang berpotensi menyumbat peredaran darah, baik secara sebagian maupun sepenuhnya.

Penyumbatan inilah yang kemudian dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti stroke, serangan jantung, angina, dan lain-lain. Idealnya, baik kadar HDL dan LDL menempati angka-angka yang seharusnya; kadar HDL yang tinggi akan semakin baik, begitu pula dengan kadar LDL yang sebaiknya rendah.

Baca Juga: Berikut 5 Ramuan Herbal yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi

3. Mitos: kolesterol tinggi bawaan tidak bisa diselamatkan

Tidak hanya disebabkan oleh makanan atau gaya hidup yang tidak sehat, nyatanya faktor genetik juga dapat memengaruhi risiko terjadinya penyakit akibat kolesterol. Kondisi kolesterol tinggi yang disebabkan oleh faktor genetika disebut sebagai familial hypercholesterolemia.

Ada banyak variabel yang memengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh sehingga faktor kolesterol tinggi akibat genetika bukanlah akhir dari segalanya. Sepanjang seseorang menjaga tubuhnya melalui berbagai usaha, seperti menjaga pola makan, bergerak secara aktif, mengelola stres, menghindari kebiasan merokok dan alkohol, maka kadar kolesterol dalam tubuh tetap dapat terjaga.

4. Fakta: kolesterol tinggi dapat terjadi di usia muda

Kolesterol tinggi tidak hanya dapat menyerang orang tua yang metabolisme tubuhnya tidak lagi sempurna. Orang-orang yang berusia muda pun kini perlu mewaspadai peningkatan kadar kolesterol dalam darahnya.

Saat ini banyak anak dan remaja yang mengalami obesitas bahkan diabetes yang disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, seperti makanan cepat saji atau makanan dengan kandungan gula yang berlebih.

Berdasarkan rekomendasi dari American Heart Association, seseorang yang berusia 20 tahun sebaiknya mulai melakukan pemeriksaan kadar kolesterol. Pemeriksaan ini dapat dilakukan setiap empat hingga enam tahun sekali.

5. Mitos: orang yang kurus sudah pasti berkolesterol rendah

Kurus adalah kondisi ketika berat badan di bawah indeks massa tubuh (IMT) yang ideal. Badan yang kurus dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti keturunan, aktivitas fisik, hingga masalah kesehatan.

Meskipun orang yang kurus tidak memiliki banyak lemak di bawah kulit, bukan berarti kadar lemak di dalamnya sedikit.

Begitu pula jika seseorang mengalami kegemukan; kadar kolesterolnya pun belum tentu tinggi. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa faktor risiko untuk terjangkit penyakit akibat kolesterol akan lebih tinggi.

Baca Juga: Berikut 5 Tanda yang Terjadi Pada Tubuh Apabila Kolesterol Naik

Apabila kamu ingin mengetahui pembahasan yang lebih lengkap mengenai kolesterol, siniar (podcast) KamuSehat telah merangkumnya secara lengkap di episode ke-72 yang berjudul Cara Menurunkan Kolesterol.

Bersama dr. Santi Medical dari Center KG Media, pendengar akan diajak untuk mengetahui beragam risiko akibat kolesterol tinggi, cara penghitungan kadar kolesterol, hingga cara-cara efektif dalam menurunkannya.

Klik ikon di bawah atau akses https://bit.ly/Eps72kamseh untuk mendengarkan!

Penulis: Intania Ayumirza

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm