Orang dengan kondisi yang satu ini cenderung memiliki pikiran yang tidak stabil yang membuat dirinya sulit untuk mengatur emosi dan mengontrol impuls, hal ini biasanya ditunjukkan dengan selalu memiliki hubungan yang tidak stabil.
Mereka juga biasanya sangat kritis dengan diri mereka sendiri, beberapa kasus menunjukkan pasien tersebut melukai diri sendiri.
Dulu disebut sebagai manik depresi yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, memiliki episode euforia, dan episode titik terendah atau depresi.
Baca Juga: Sukses dan Terkenal, Deretan Selebriti Ini Ternyata Mengidap Bipolar
Pada episode euforia, orang dengan bipolar memiliki energi fisik dan mental yang lebih besar daripada biasanya, membutuhkan sedikit tidur, pola pikir serba cepat, impulsif, dan punya rencana yang tidak realistis.
Sedangkan, pada episode depresi, dirinya cenderung mengalami energi yang menurun, tidak mampu berkonsentrasi, insomnia, dan tidak selera makan.
Dari gejala tersebut terlihat bahwa perbedaan yang paling dirasakan adalah adanya episode pada gejala bipolar, sedangkan hal tersebut tidak ada pada gangguan kepribadian ambang atau BPD.
Beberapa faktor risiko yang mengembangkan gangguan bipolar atau BPD telah dikaitkan pada hal berikut:
Baca Juga: Apakah Gangguan Bipolar Bisa Ditularkan Secara Turun-temurun?