Sonora.ID - Perubahan pada ruang lingkup masyarakat yang meliputi pola makan kerap kali diabaikan oleh banyak orang.
Maraknya fast food dan makanan viral dengan jumlah kalori serta lemak yang tak terhitung kini menjadi asupan sehari-hari masyarakat.
Sayangnya, para masyarakat abai dengan bahaya yang mengancam dari makanan-makanan tersebut dan acuh terhadap medical check up yang sangat penting untuk dilakukan.
Tidak jarang, banyak yang sudah terjangkit berbagai macam penyakit di awal ketika melakukan medical check up; pencegahan pun gagal untuk dilakukan.
Oleh karena itu, kebiasaan buruk ini harus diubah dengan menerapkan bahwa medical check up merupakan hal penting untuk dilakukan dan tidak bisa diabaikan begitu saja.
Berdasarkan penjelasan dr. Novia Rubiarti ketika hadir di program Konsultasi Kesehatan milik Sonora FM, medical check up memiliki periode waktu ideal untuk dilakukan.
Periode waktu ideal untuk medical check up ternyata ditentukan berdasarkan usia dan kondisi tubuh masing-masing.
Seseorang dengan usia produktif sekitar 20-35 tahun dan tidak memiliki pantangan makanan sama sekali, medical check up dapat dilakukan per tiga bulan.
Medical check up ini dilakukan untuk mengetahui kadar gula darah, kadar kolesterol, dan asam urat.
Berbeda dengan hal-hal di atas, jika seseorang ingin melakukan medical check up guna mengetahui kesehatan organ-organ tubuh, maka pemeriksaan dapat dilakukan setiap tahun.
Selain itu, gender juga ternyata menentukan waktu ideal untuk melakukan medical check up.
Merujuk pada perkataan dr. Novia, perempuan yang sudah menikah dapat melakukan medical check up sebanyak setahun sekali guna mengetahui kondisi organ vital.
Tetapi, jika tidak ada masalah sama sekali, maka pemeriksaan dapat dilakukan sebanyak tiga tahun sekali.
Baca Juga: 5 Tips untuk Melakukan Medical Check Up, Simak dengan Baik Ulasannya!
Sedangkan untuk laki-laki yang sudah berusia lanjut, medical check up untuk mengetahui kondisi prostat dapat dilakukan sebanyak setahun sekali.
Ini dilakukan untuk menelisik apakah ada potensi kanker prostat yang sulit terdeteksi.
Dengan adanya deteksi dini ini, seseorang dapat menekan uang yang memiliki jumlah besar hanya untuk berobat saja.
Karena, sudah dapat dipastikan bahwa pengeluaran untuk berobat akan jauh lebih mahal dibandingkan melakukan medical check up untuk mendeteksi berbagai macam penyakit yang mengancam tubuh.