"Harapannya nanti ini akan memperpendek usia panen dan meningkatkan produktivitas petani karena air sangat esensial bagi petani," ucapnya.
Menurutnya, pemanfaatan listrik untuk pertanian dan perkebunan, sebelumnya telah dilakukan di beberapa Kabupaten di Sulsel.
Diantaranya di Kabupaten Sinjai, listrik dipakai untuk meningkatkan produktivitas perkebunan buah naga. Hasilnya, disamping frekuensi panen lebih cepat, ukuran buah naga jauh lebih besar.
Adapula di Kabupaten Enrekang, yang memanfaatkan lampu listrik sebagai penangkal hama bawang merah.
Baca Juga: Memperingati Hari Listrik Nasional ke-76, PLN terus Bertransformasi
Tak hanya pertanian, pihaknya juga mendorong penggunaan listrik di sektor rumah tangga. Caranya dengan menyosialisasikan kompor induksi untuk memasak. Selain biayanya murah, kompor induksi diklaim akan menekan emisi karbon.
"Kompor induksi bisa menekan emisi karbon, kemudian memastikan para Ibu memasak dengan biaya relatif murah. Ibu-ibu memasak dengan nyaman tanpa asap dan rasa panas," sebutnya.
Sedangkan di sektor UMKM, pihaknya mulai menyalurkan bantuan CSR berupa Smart Grobak atau gerobak niaga yang seluruh peralatannya berbasis tenaga listrik.