Makassar, Sonora.ID - PT PLN (Persero) PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) mendorong penggunaan listrik dapat menyentuh berbagai sektor produktif. Khususnya di Sulawesi Selatan.
General Manager PT PLN (Persero) UIW Sulselrabar, Awaluddin Hafid menyebut, cadangan daya listrik di Sulawesi Selatan saat ini tergolong cukup besar, yakni mencapai 584 MegaWatt (MW).
Olehnya itu, pihaknya ingin mengoptimalkan cadangan daya tersebut bisa dimanfaatkan di segala sektor. Seperti pertanian, perikanan, perkebunan, UMKM hingga industri.
Baca Juga: Sambut Hari Listrik Nasional ke 76, PLN UIW Kalbar Bersama Jurnalis Gelar Kompetisi Futsal
Guna mewujudkan hal itu, PLN menggandeng Pemprov Sulsel untuk bersinergi mendorong para petani di Kabupaten Maros bisa beralih menggunakan listrik.
Kerjasama bertajuk Electrifying Agriculture tersebut tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani langsung Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
"Ini cadangan daya yang sangat besar yang harus kita optimalkan penggunaannya. Sehingga listrik ini termanfaatkan untuk mendorong peningkatan perekonomian masyarakat," ujar Awaluddin saat ditemui pada kegiatan Electrifying Lifestyle Festival 2021 yang dipusatkan di Hotel The Rinra Makassar, baru-baru ini.
Baca Juga: Menuju Energi Baru Terbarukan (EBT) Wamenkeu Beberkan Tantangan yang Harus Diatasi!
Nantinya, kata Awaluddin, pompa-pompa irigasi persawahan yang sebelumnya memakai mesin diesel berbahan bakar solar, akan berganti menjadi pompa listrik.
"Harapannya nanti ini akan memperpendek usia panen dan meningkatkan produktivitas petani karena air sangat esensial bagi petani," ucapnya.
Menurutnya, pemanfaatan listrik untuk pertanian dan perkebunan, sebelumnya telah dilakukan di beberapa Kabupaten di Sulsel.
Diantaranya di Kabupaten Sinjai, listrik dipakai untuk meningkatkan produktivitas perkebunan buah naga. Hasilnya, disamping frekuensi panen lebih cepat, ukuran buah naga jauh lebih besar.
Adapula di Kabupaten Enrekang, yang memanfaatkan lampu listrik sebagai penangkal hama bawang merah.
Baca Juga: Memperingati Hari Listrik Nasional ke-76, PLN terus Bertransformasi
Tak hanya pertanian, pihaknya juga mendorong penggunaan listrik di sektor rumah tangga. Caranya dengan menyosialisasikan kompor induksi untuk memasak. Selain biayanya murah, kompor induksi diklaim akan menekan emisi karbon.
"Kompor induksi bisa menekan emisi karbon, kemudian memastikan para Ibu memasak dengan biaya relatif murah. Ibu-ibu memasak dengan nyaman tanpa asap dan rasa panas," sebutnya.
Sedangkan di sektor UMKM, pihaknya mulai menyalurkan bantuan CSR berupa Smart Grobak atau gerobak niaga yang seluruh peralatannya berbasis tenaga listrik.
"Listrik ini sudah harus menjadi gaya hidup. Makanya kami terus dorong pemanfaatan listrik ini dengan melakukan berbagai pendekatan di seluruh lapisan masyarakat," ungkapnya.
Lebih jauh, Awaluddin menambahkan, konsumsi listrik yang tinggi menjadi indikator berkembangnya sebuah negara. Sebab, semakin besar konsumsi listrik per kapita menunjukkan semakin maju suatu bangsa.
Sementara, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman berharap, surplus listrik yang dimiliki saat ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Penyediaan air di sawah, katanya, bukan lagi dari mesin yang menggunakan bahan bakar minyak. Namun bisa beralih ke listrik yang lebih ramah lingkungan.
Baca Juga: Antisipasi Gangguan Jaringan Listrik, PLN dan DLH Banjarmasin Lakukan Hal Ini