Makassar, Sonora.ID - Provinsi Sulawesi Selatan kembali melalukan ekspor komoditas perikanan berupa ikan segar dan ikan hidup ke negara tujuan Hongkong. Volume ekspor perikanan kali ini mencapai 11 ton dengn nilai lebih dari US$176 ribu atau setara Rp2,5 Milyar.
Komoditas perikanan tersebut dikirim langsung ke Hongkong melalui fasilitas direct flight Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Seremoni pelepasan ekspor dilakukan oleh Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman didampingi stakeholder terkait.
Sudirman mengatakan, tujuan pengiriman ini untuk meningkatkan daya saing ekspor produk perikanan Sulsel dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di sektor kelautan dan perikanan.
Baca Juga: PT Wika Ekspor Perdana Motor Gesits ke Senegal
"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi yang telah merespon cepat permintaan kita dari Provinsi atas surat permohonan yang dikirimkan beberapa bulan lalu," kata Andi Sudirman Sulaiman.
Ekspor perikanan Sulsel lewat direct flight ke Hongkong ini adalagh ketiga kalinya dilakukan sepanjang 2021. Sebelumnya, pengiriman dilakukan pada 16 Oktober dengan volume 7,91 ton.
Selanjutnya, pada 23 Oktober dengan volume ekspor 7 ton. Selain ke Hongkong, produk perikanan ini juga akan dikirim ke beberapa negara lainnya.
"Masih ada tiga negara lain diajukan izinnya. Yakni di kawasan Timur Tengah dan Singapura. Untuk Singapura pengiriman perdana akan dilakukan 8 November mendatang," sebut Andi Sudirman.
Baca Juga: Kemendag: Trade Expo Indonesia Tahun 2021 Momentum Tingkatkan Kinerja Ekspor
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo mengungkapkan, pada periode Januari-September 2021, ekspor komoditi perikanan tujuan Hongkong didominasi oleh ikan hidup seperti ikan kerapu, udang mantis, kepiting bakau. Adapula ikan segar seperti kerapu, tenggiri, layur dan ikan kering seperti sirip ikan hiu, teripang, serta perut ikan.
"Dengan adanya fasilitas ekspor direct flight Makassar tujuan Hongkong ini ke depan tidak ada lagi ekspor tujuan Hongkong yang dilakukan indirect (tidak langsung) melalui wilayah lain. Sehingga penerbangan selanjutnya sudah dapat meningkatkan volume cargo baik sektor industri, perikanan, pertanian dan UMKM," jelasnya.
Pada periode tersebut, lanjut Ashari, tercatat total volume ekspor perikanan Sulsel telah menembus angka 529 ton dengan nilai sebesar Rp20,3 Milyar.
Khusus ekspor direct flight, jadwal ekspor berlangsung satu kali seminggu setiap Sabtu dengan menggunakan pesawat Air Bus 330 Seri 300 Garuda Indonesia dengan kapasitas pengangkutan 30-40 ton.
Adapun pelaku ekspor yang berkontrobusi antara lain CV. Yugha Abadi Jaya, CV. Aquamarindo Pratama, CV. Marine Jaya, CV. Karya Sejahtera, PT. Indojaya Marina, CV. Makassar Bahari Lestari, CV. Safwa Bahari, CV. Budu Jaya, CV. Rezki Abadi.
Baca Juga: Ekspor Kopi Diharapkan Mampu Bangkitkan Ekonomi Sumsel