Secara keilmuan, dokter-dokter kita tidak kalah bersaing dengan negara luar baik negara maju maupun asia tenggara.
Ilmu kedokteran bisa didapatkan dari mana saja melalui internet. diakui teknologi kita masih kalah dibanding dengan negara lain yang ekonominya lebih tinggi.
Masyarakat masih banyak yang berobat keluar negeri, hal ini karena pemerintah menghadapi dua hal. Pertama pelayanan masyarakat umum.
Untuk orang-orang tertentu atau kelas tinggi dinomor dua kan, akibatanya mereka berobat keluar negeri.
Sampai saat ini sudah banyak beasiswa kedokteran untuk menjalani pendidikan diluar.
Baca Juga: Forum Diskusi, Cara Wali Kota Respon Sorotan Program Makassar Recover
Bila ini dimanfaatkan dengan baik mudah-mudahan kemampuan dokter kita akan lebih baik. Jumlah tenaga dokter sudah mendekati target, problemnya adalah distribusinya baik umum maupun spesialis.
Dokter banyak berkumpul di ibukota propinsi sementara di kabupaten dan kecamatan kekurangan dokter.
Sampai sekarang di beberapa kabupaten belum lengkap spesialis 4 dasar dan 1 tambahan.
Spesialis bedah, kebidanan, penyakit dalam dan anak, serta anestesi. Akibat judicial review dokter ke daerah dengan biaya sendiri.
“ Mengamati kejadian pandemic, profesi dokter adalah profesi yang cukup rawan. 730 dokter meninggal dan tak terhitung yang terpapar. Artinya proteksi terhadap dokter sangat lemah belum lagi proteksi lainnya,” tukasnya.
Baca Juga: 4 Faktor Penyebab Kesemutan, Dokter: Salah Satunya Keturunan?