Profesi Dokter Adalah Profesi yang Cukup Rawan

1 November 2021 17:00 WIB
Illustrasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Illustrasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ( )

Palembang, Sonora.ID - Setiap tanggal 24 Oktober diperingati sebagai HUT Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Tahun 2021 IDI merayakan hari jadinya yang ke- 71 tahun.

Tahun ini sama seperti tahun lalu, dalam suasana prihatin, tidak ada acara khusus untuk ultah tahun ini.

“ Saat ini sedang bersyukur perkembangan covid semakin menurun. Tetap waspada karena ada kemungkinan terjadi gelombang-gelombang berikutnya. Menurut data, hingga saat ini jumlah nakes yang meninggal kita terbanyak di asia dan nomor 3 didunia. 35 % diantara nakes adalah tenaga dokter. Cukup banyak yang meninggal para guru besar, pakar dibidangnnya. Ini merupakan keprihatinan tersendiri dari IDI,” ujar dr. Zulkhair Ali, Sp.PD, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Palembang kepada Sonora (24/10/2021).

Baca Juga: Apa Itu Kolesterol? Dokter: Tak Seburuk yang Dipikir Orang-orang!

Jumlah dokter muda yang meninggal akibat terpapar covid cukup banyak, hal ini karena semua dokter terjun kelapangan dengan porsi masing-masing.

Tema HUT IDI tahun ini adalah Semangat pasca covid  dan kemandirian Indonesia di bidang kesehatan.

“ Saat ini kita cukup mandiri, missal tidak ada pasien covid yang di kirim keluar negeri meskipun fasilitas kesehatan kita tidak merata,” tukasnya.

Semua vaksin diberikan dari luar negeri, saat ini vaksin merah putih masih dalam proses. Diharapkan vaksin merah putih yang banyak digunakan, kemandirian kesehatan akan semakin nyata.

Baca Juga: Ketua IDI Sumut Sarankan Vaksinasi Dilakukan di Puskesmas Atau Pustu

Secara keilmuan, dokter-dokter kita tidak kalah bersaing dengan negara luar baik negara maju maupun asia tenggara.

Ilmu kedokteran bisa didapatkan dari mana saja melalui internet. diakui teknologi kita masih kalah dibanding dengan negara lain yang ekonominya lebih tinggi.

Masyarakat masih banyak yang berobat keluar negeri, hal ini karena pemerintah menghadapi dua hal. Pertama pelayanan masyarakat umum.

Untuk orang-orang tertentu atau kelas tinggi dinomor dua kan, akibatanya mereka berobat keluar negeri.

Sampai saat ini sudah banyak beasiswa kedokteran untuk menjalani pendidikan diluar.

Baca Juga: Forum Diskusi, Cara Wali Kota Respon Sorotan Program Makassar Recover

Bila ini dimanfaatkan dengan baik mudah-mudahan kemampuan dokter kita akan lebih baik. Jumlah tenaga dokter sudah mendekati target, problemnya adalah distribusinya baik umum maupun spesialis.

Dokter banyak berkumpul di ibukota propinsi sementara di kabupaten dan kecamatan kekurangan dokter.

Sampai sekarang di beberapa kabupaten belum lengkap spesialis 4 dasar dan 1 tambahan.

Spesialis bedah, kebidanan, penyakit dalam dan anak, serta anestesi. Akibat judicial review dokter ke daerah dengan biaya sendiri.

“ Mengamati kejadian pandemic, profesi dokter adalah profesi yang cukup rawan. 730  dokter meninggal dan tak terhitung yang terpapar. Artinya proteksi terhadap dokter sangat lemah belum lagi proteksi lainnya,” tukasnya.

 

Baca Juga: 4 Faktor Penyebab Kesemutan, Dokter: Salah Satunya Keturunan? 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm