Solo, Sonora.ID - Kabar gembira bagi warga Desa Papahan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar.
Akan segera di bangun kampus megah di Karanganyar yaitu Universitas Muhammadiyah Jawa Tengah (UMJT ) yang berlokasi di Papahan Tasikmadu.
Hal ini akan menjadi peluang bagi warga sekitar papahan untuk memajukan perekonomian masyarakat yaitu dengan membangun kos-kosan dan tempat makan bagi mahasiwa– mahasiswa baru.
Lilik Yulianti selaku pemilik salah satu kos di Papahan mengaku bahwa ia sudah mendengar kabar tersebut.
Ia juga menjelaskan dampak positif yang didapat dari pembangunan kos di sekitar wilayah tersebut.
“ Otomatis akan ikut memajukan perekonomian masyarakat di sekiat kampus baik secara langsung maupun tidak langsung,” jelas dia seperti dikutip TribunSolo.com, Sabtu ( 30/10/2021 )
Baca Juga: Menguak Misteri Wonderia, Taman Hiburan Terbesar di Semarang yang Terbengkalai
Lilik juga berharap bahwa tempat tinggal seperti kos-kosan , kontrakan serta kuliner, warung makan yang akan dibuka disekitar kampus ini memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
Ia berencana akan menambah kos-kosan dan kontrakan jika pembangunan tersebut benar direalisasikan. Karena hal tersebut merupakan sebuah investasi jangka Panjang.
“ Akan menambah kos-kosan dan kontrakan baru,” ujarnya.
Banyak kos-kosan yang berada disekitar papahan karena banyak mahasiswa keperawatan yang sedang magang di Rumah Sakit di PKU Muhammadiyah Karanganyar, maupun orang orang yang bekerja dipabrik dengan rumah yang jauh , kos merupakan tempat yang cocok bagi mereka. Jadi dengan dibukanya UMJT ini memberikan peluang besar bagi masyarakat sekitar.
Harga tanah di Desa Papahan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar bisa dipastikan melonjak drastis.
Baca Juga: Strategi Shopee Hadir di Solo Menuntut UMKM untuk Lebih Kreatif
Tri Sadono, selaku Kades Papahan mengatakan bahwa harga tanah akan naik pasca adanya rencana pembangunan Universitas Muhammadiyah Jawa Tengah ( UMJT ).
“ Pasti ini sudah mulai kasak-kusuk ditengah masyarakat, walaupun masyarakat belum tahu lokasi yang dipbidik sebelah mana, “ ujarnya, Sabtu (30/10/2021)
“ yang punya lahan sana sudah hitung- hitung dan ini bisa dipengaruhi pihak ketiga atau keempat ( calo ), itu pasti masuk meski saya tidak tahu calonya yang mana,”ujarnya.
Tri Sadono juga menuturkan bahwa dari pihaknya belum mendapat informasi mengenai adanya rencana pembangunan proyek besar tersebut.
Baca Juga: PTM Terbatas: Disdik Jateng Sebut Kepatuhan Prokes Siswa 100 Persen