"Kalau terus-menerus kan capek juga, ujung pangkal permasalahannya adalah penambahan kuota. Kuota kita kalah dengan Kalimantan Barat, selisihnya jauh," jelas Edy lagi.
Berdasarkan data yang dimilikinya, kuota BBM untuk Kalimantan Selatan sebanyak 254.934 kiloliter, padahal kebutuhan mencapai 350.000 kiloliter per tahun.
Untuk itu, Ia berharap semua pihak saling bergerak untuk merealisasikan penambahan kuota agar masalah kelangkaan dapat diatasi sembari pembenahan dalam pengawasan oleh Satgas BBM.
Baca Juga: Terungkap, Berikut Ini Penyebab Panjangnya Antrian BBM di Palembang
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Selatan, Sahrujani mengakui jika penambahan kuota memang menjadi solusi bagi masalah tersebut.
Apalagi kebutuhan BBM terus bertambah seiring perkembangan daerah.
"Idealnya memang ada penambahan hingga 350.000 kiloliter, mengingat kebutuhan transportasi dan angkutan barang cukup tinggi," tuturnya.
Dirinya juga meminta ada tindakan tegas dari aparat berwajib terhadap pelangsir dan penimbun BBM jenis Solar, yang disinyalir menjadi salah satu penyebab terjadinya kelangkaan BBM yang tiap tahun menjadi masalah rutin.
Bahkan tak menutup kemungkinan ada sistem khusus seperti penerapan kartu yang berhak membeli BBM jenis Solar sebagai langkah antisipasi.
"Ini untuk memastikan kuota BBM tersebut bisa tepat sasaran dan tidak disalahgunakan untuk kepentingan lain," pungkas Sahrujani.
Baca Juga: Konsumsi Premium Turun Drastis, Program Langit Biru Diklaim Berhasil di Makassar