Jakarta, Sonora.ID - Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi Masyita Crystallin mengatakan, Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa Bangsa (KTT PBB) terkait perubahan iklim edisi ke-26 atau Conference of the Parties (COP26), dapat menjadi momentum Indonesia sebagai negara destinasi investasi hijau 'Green Investment'.
Hal itu kata Masyita, mengingat Indonesia memiliki potensi besar untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan sektor energi dan transportasi sebesar 650 Mton CO2e dan 398 Mton CO2e, jika dibantu oleh pendanaan internasional.
Oleh sebab itu, Masyita mengajak seluruh pihak untuk berinvestasi untuk ketahanan dalam perubahan iklim.
Baca Juga: Bukan Money Changer, Ketahui Dasar Investasi Forex Dari Pakarnya!
Investasi yang harus dilakukan dalam ketahanan perubahan iklim diantaranya self-protection dengan masyarakat mengambil langkah proaktif untuk meminimalkan dampak perubahan iklim.
Investasi swasta juga sangat dibutuhkan karena dana publik saja tidak akan cukup untuk dapat mencapai tujuan net zero seperti yang diharapkan.
“Kerjasama seluruh pihak sangat penting. Perubahan iklim sangat berdampak kepada seluruh masyarakat dunia sehingga perlu dilakukan transisi menuju ekonomi rendah karbon. Namun pada prinsipnya transisi yang dilakukan haruslah transisi yang just dan affordable,” tegas Masyita melalui keterangan resminya di Jakarta.
Baca Juga: Atasi Rasa Cemas dengan 3 Tips Bagi Pemula yang Ingin Investasi Saham
Sebagaimana diketahui, COP26 digelar di Glasglow, Skotlandia, pada 31 Oktober - 12 November 2021.
COP26 memiliki empat agenda yang merupakan penyempurnaan dari COP edisi sebelumnya demi mencapai tujuan utama konfrensi tersebut, yaitu menekan laju global warming yang disebabkan oleh climate change.
Keempat agenda tersebut adalah pertama, menyetujui langkah perubahan komitmen pengurangan emisi. Kedua, memperkuat adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
Ketiga, mengalirkan pendanaan untuk aksi iklim. Keempat adalah meningkatkan kerjasama internasional dalam transisi energi dan transportasi ramah lingkungan.
Baca Juga: 5M Protokol Investasi Saham yang Perlu Kamu Ketahui, Ini Penjelasan Pakar Finansial