Makassar, Sonora.ID - Mengorbankan pekerjaan untuk merintis usaha bagai buah simalakama bagi Inggit Wulandary. Namun tekad bulat membuat Inggit berani mendirikan bisnis rumahannya bernama Bunfaeyza Snack pada 2013.
Tepat setahun setelah ia memutuskan berhenti bekerja sebagai karyawati di perusahaan pembiayaan.
Berbekal warisan resep dari tante, Inggit membuat produk pertamanya yakni keripik daun jeruk.
Kemudian ia memasarkan produknya ke kantor-kantor pemerintahan. Hasilnya di luar dugaan. Ia mendapat respon positif, hingga tawaran ikut pameran kuliner.
Baca Juga: Cuan Tak Pernah Kurang, 5 Shio Ini Diprediksi Selalu Sukses dalam Bisnis
"Saya bikin lalu promosi ke teman-teman kerja suami. Banyak peminat.
Awalnya masih berjalan stagnan, biasa biasa saja. Naiknya baru mulai pada 2016, saya memasarkan produk secara door to door ke Kantor-kantor Dinas dan akhirnya dipanggil ikut pameran," ujar Inggit saat menjadi narasumber dalam program Senin Inspirasi Smartfm Makassar, baru-baru ini.
Sejak saat itu, permintaan keripik Inggit semakin meningkat. Dari awalnya ia hanya membuat 5 kilogram per harinya, bertambah menjadi 10 kilogram sehari. Bahkan pada Ramadan, permintaan keripiknya membludak hingga 25 kilogram dalam sehari.
"Sampai keteteran membuat, saya panggil tetangga yang ingin bantu. Dari situ banyak teman suami yang bantu jualkan produk," ucapnya.
Baca Juga: Punya Bakat Wirausaha, Ini 5 Shio yang Paling Cocok Jadi Pengusaha
Namun sejak pandemi Covid-19 melanda, usahanya ikut terdampak.
Selain produksi produknya menurun, ia terpaksa merumahkan sebagian karyawannya yang semula berjumlah 7 orang, kini tersisa 5 orang termasuk kurir.
"Dampak pandemi, produksi kami merosot. Awalnya saya bisa bikin snack kerupuk daun jeruk dan stik keju setiap hari, setelah pandemi hanya bisa buat seminggu dua kali. Itupun kami kumpul orderan baru kita bikin," ungkapnya.
Untuk tetap bisa bertahan, ia kemudian mencoba membuat produk baru selain snack yakni kue panada isi ikan. Tak disangka, panada ikan buat Inggit pun diminati pasar.
Terlebih saat produknya dipromosikan langsung oleh di media sosial Priska Paramitha yang tak lain istri Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan.
Baca Juga: Bos Bahagia, Karyawan Sejahtera! Ini Dia Tips Feng Shui Mengatur Kantor
"Saya memberanikan diri mengirimkan ibu Bupati Gowa. Saya kirim pas bulan puasa. Ibu Bupati Gowa suka. Sampai akhir Ramadan ada terus pesanan. Supportnya ibu Bupati Gowa sangat berdampak pada usaha saya," kenang Inggit.
Hingga kini, Inggit terus membuat berbagai variasi produk snack dan kue-kue. Diantaranya, pisang peppe frozen, singkong frozen dan bakara/sukun frozen.
Inggit berhasil melewati badai krisis.
Kini produknya tidak hanya dipasarkan di Makassar, namun ia memiliki reselller hingga di luar Sulsel. Seperti Jakarta, Medan dan Jogjakarta.
Atas keberhasilan yang diraihnya itu, Inggit mengaku tak pernah menyesali keputusannya menjadi ibu rumah tangga yang mandiri. Apalagi, ia mendapat dukungan penuh dari sang suami.
"Dari situ saya merasa ini sudah jalanku. Banyak ilmu yang saya dapat. Saya banyak bersyukur," tandas Inggit.
Baca Juga: Hoki Tak Terbatas, Astrologi Tiongkok Ramal 3 Shio Sejahtera Selamanya