Pasca Terhentinya Rute Damri, Dishub Kota Bandung Tambah 6 Unit Armada Tmb Untuk Layani Warga (
)
Bandung, Sonora.ID - Sejak terhentinya operasional Bus Damri di Kota Bandung yang otomatis menghentikan delapan trayek atau koridor perjalanan pada 28 Oktober 2021 hingga saat ini.
Membuat Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung akhirnya menambah enam unit armada di tiga koridor angkutan Trans Metro Bandung (TMB).
"Kita tambah 6 unit TMB untuk 3 koridor. Ini guna menjaga layanan transportasi di Kota Bandung pascaberhentinya sebagian rute Bus Damri," ucap Kepala Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Angkutan Dishub Kota Bandung, Yudhiyana di Balai Kota Bandung, Selasa (2/11/2021).
"Penambahan unit bus TMB itu untuk rute Cibiru - Cibeureum, Cicaheum - Cibeureum dan Cicaheum - Sarijadi. Masing-masing trayek atau koridor ditambah dua unit armada," ucap Yudhiyana lagi.
Saat ini, kata Yudhiayana, Dishub Kota Bandung memiliki lima koridor bus TMB. Masing-masing koridor beroperasi delapan unit armada.
"Kita memberikan solusi sementara. Kita meluncurkan beberapa armada tambahan di beberapa rute TMB. Namun akan kita evaluasi terus terkait tambahan armada tersebut," imbuhnya.
Penambahan unit TMB ini memang ditempatkan di koridor yang sebelumnya beririsan dengan rute Bus Damri.
"Jadi untuk koridor Antapani - Leuwipanjang dan Antapani - Stasion Hall tidak ditambah," tegas Yudhiyana.
Yudhiana menuturkan, hasil pengamatan di lapangan, berhentinya sebagian besar rute bus Damri tak membuat ledakan penumpang di TMB. Hanya ada peningkatan jumlah penumpang sebesar 15 persen.
"Peningkatan tidak signifikan karena mungkin larinya juga tidak ke TMB semua. Ada moda angkutan lainnya seperti angkot, maupun memakai angkutan pribadi dan ojeg online," ujarnya.
Walau demikian, Yudhiana tetap merancang sejumlah strategi agar pelayanan transportasi di Kota Bandung tak terganggu lantaran sejumlah rute Bus Damri berhenti beroperasi. Di antaranya dengan menyesuaikan ritase TMB.
"Artinya mengatur pola keberangkatan di waktu sibuk dan tidak sibuk. Frekuensi layanan yang biasanya TMB dan Damri koordinasi dan bersinergi mengatur keberangkatan. Sehingga pengaturan frekuensi tersebut tidak mengganggu layanan," jelasnya.
Masih menurut Yudhiana, kondisi penurunan penumpang sebetulnya tidak hanya dialami oleh Damri. Saat pandemi Covid-19 juga turut mempengaruhi moda transportasi umum lainnya.
Yudhiana menyebutkan, hingga Oktober kemarin pendapatan TMB sepanjang 2021 masih belum mencapai angka Rp2 miliar.
Padahal, tepat sebelum pandemi melanda pada 2019 silam menjadi raihan pendapatan tertinggi TMB yang bisa menyentuh angka Rp5,6 miliar dalam satu tahun.